Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Foto : Kopdar Bareng Blogger Semarang Edisi November


[Artikel 65#, kategori blogger] Rasanya waktu semakin cepat saja. Padahal baru bulan kemarin, kami duduk bersama. Ternyata sudah berjumpa kembali. Ini adalah foto kopdar bulan November, untuk ceritanya baca di blog dotsemarang saja di sini.

Sorry, fotonya tidak banyak pas kopdar tanggal 6 November kemarin di Dapur Sapi. Selain itu, waktu kumpul juga tidak selama bulan sebelumnya. Masing-masing punya aktivitas sendiri. Tidak masalah, yang penting masih bisa ketemu offline.

Sekali lagi, di sini tidak ada cerita tentang kopdar. Saya sudah menaruhnya di blog dotsemarang. Terima kasih sudah membaca hingga tulisan berakhir.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh