Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sudah Saatnya Kamu Mengejar Passionmu


[Artikel 8#, kategori Amir] Waktu adalah uang, jangan sampai Anda akan menyesal kemudian. Percuma Anda pintar bicara di depan banyak orang dan punya nilai akademik tinggi namun setelah selesai pendidikan, Anda bingung mau kerja di mana? 

Sudah lama saya tidak menulis tentang dia. Terakhir saya menuliskannya di blog pada bulan Agustus. Kira-kira, adakah yang merindukan sosok pria yang memiliki banyak adik perempuan ini.

Berhenti melakukan hal yang sama

Saya senang saat ia mendapatkan pekerjaan di instusi kepolisian meski tak jadi polisi. Saya senang, ia punya semangat tinggi dan jadi pemimpin dari tim yang dibuatnya sendiri. Dan saya senang, ia punya pasangan dan rajin beribadah juga.

Namun seiring waktu, konsisten berbicara banyak pada perkembangan selanjutnya. Ia kembali gagal menemukan cinta di sana. Mudah ketebak, ia berhenti dengan segudang alasan yang masuk akal. Jujur, saat ia mulai nyaman pada suatu keadaan, saya akan mudah menebak alurnya. Palingan...

Minggu ini, saya mencoba memberi masukan meski akan masuk telinga kanan dan langsung keluar ke telinga kiri. Saya muak dengan apa yang dilakukannya hari ini karena yang dilakukannya sama persis seperti jaman dulu saat masih kuliah pertama kali.

Berhentilah melakukan hal yang sama dan tidak berguna. Pengalaman yang sudah segudang dan panjang itu rasanya percuma sekarang kalau kamu masih melakukan layaknya mahasiswa yang baru mengenal bangku kuliah. 

Kejarlah passion

Kejarlah passionmu, sekarang! Kamu punya banyak pengalaman, baik yang gagal maupun berhasil. Umurmu tidak lagi di bawah 25 tahun, dimana sekarang banyak anak muda di atas 20 tahun yang sudah sukses mengejar impiannya.

Rasanya percuma, kemampuamu hanya dibuang seperti jaman dulu. Berangkat kuliah, pulang, istirahat dan selesai. Dan saya benci rokok di asbak lebih banyak dari waktu yang kamu manfaatkan untuk sesuatu yang berguna.

Apa yang kamu inginkan sebenarnya saat ada orang yang berusaha peduli denganmu? Apakah janji manis setelah lulus yang membuatmu akhirnya menjadi manusia apa adanya? Atau kamu begitu yakin bahwa setelah memegang ijazah, kamu akan mudah diterima bekerja?

Saya mengerti, kamu fokus pada tugas akhir di kampusmu. Yang saya tidak mengerti, kamu adalah generasi yang hidup di era teknologi namun kamu hanya membuang waktu saja.

Ayolah, kejar passionmu! Kalau dapat materi, itu bonus buatmu. Setidaknya kamu tidak mengambil sebatang rokok dari orang lain atau memangkas jam makanmu hanya untuk bensin beberapa liter setiap hari.

...

Passion adalah sesuatu yang kita tidak pernah bosan untuk melakukannya. Passion adalah dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu. Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi. Passion adalah ketika kita melakukan hal itu begitu saja dan lupa dengan hal yang lain.

Buktikan, konsisten adalah teman terbaikmu.

Artikel terkait :

Komentar

  1. kalau siaran aku suka bilang "masih semangat terus mengejar passionnya?" sambil menyemangati diri sendiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh