Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Karena Ngeblog, Saya Bisa Bertemu Dengan Presiden


[Artikel 31#, kategori Motivasi] Judulnya sangat provokatif, tapi saya senang dengan maksudnya tersebut. Mungkin buat yang baru bergabung dalam dunia blogging tanah air, saya yakin, Anda sangat termotivasi dan ingin juga menggapai. Syukurlah bisa demikian. Boleh kita lanjut lagi ke paragraf bawah?

Senin malam, 14 November 2016, saya dan teman-teman bloger terpilih bisa kopi darat dengan pak Jokowi, Presiden RI saat ini. Tentu, antusiasnya luar biasa karena yang hadir punya kesempatan istimewa yang selama ini sangat jarang didapatkan.

Beberapa hari sebelumnya

Mundur ke belakang, saya berada diantara titik senang dan tidak percaya, dan juga galau yang melanda. Sebuah pesan singkat dari teman lama yang dulu bersama-sama dotsemarang memberi pesan bahwa akan ada orang yang menghubungi.

Ternyata tidak berlama-lama, telpon tersebut datang dan memberitahu maksud dan tujuannya yang membuat perasaan saya luar biasa bahagia. Saat itu, saya tidak memikirkan siapa penyelenggara, apakah ini palsu atau bercanda. Saya sangat yakin bahwa ini benar.

Sebelum telpon tersebut ditutup, saya diminta bantuan untuk mencarikan bloger lain yang ada di Semarang. Saya menyanggupi dan saya pikir itu hanya membantu untuk memberi kesempatan lain bisa ikut bergabung.

Saya berhasil membawa seluruh teman-teman bloger saya yang biasa kopdar tiap bulan bareng saya. 99% merupakan perempuan, dan saya bangga dengan mereka.

Karena Semarang punya banyak komunitas bloger yang saya kenal, saya mulai hubungi orang-orang yang punya pengaruh di komunitas bloger Semarang, seperti Loenpia dan Gandjel Rel.

Saya sempat galau karena posisi saya mengajak dikira seorang koordinator yang punya tugas menjelaskan bahwa acara ini benar dan serius. Apalagi pas tahu ternyata selain bloger, ada komunitas juga diundang yang ternyata orangnya sama. Saya jadi malu karna kasih tahu hal yang sama.

Tapi untunglah, semua berjalan lancar. Saya perkirakan ada 30 lebih bloger yang dapat saya kumpulkan waktu itu. Meski sedih juga ada yang gak jadi ikutan karna ada hal lain. Padahal saya pikir, ini bertemu Presiden. Bukan ketemu yang lain. Yang begitu besar aja bisa gagal, apalagi yang kecil.

Hari H

Saya sudah berada di dalam hotel Gumaya, tempat di mana acara bertemu Presiden. Pakaian saya sudah pas dengan dress code yang diinfoin sebelumnya yaitu atasan putih dan bawah hitam. Untuk mendapatkan atasan putih, saya terpaksa meminjam sama saudara saya di rumah.


Rekan dotsemarang yang lama tidak bertemu, Anto Sanbowo.

Sore ini cuaca begitu damai, meski begitu saya tidak menggunakan sepeda untuk transportasi saya mengingat acara ini luar biasa ekspetasinya buat pribadi saya sendiri.

Gojek jadi alternatif menembus kemacetan jalan Gajah Mada di mana lokasi berada. Saat melewati jalan pun seperti sudah begitu padat dengan berbagai pengamanan.

Setelah registrasi, saya baru tahu ternyata yang hadir bukan saja dari Semarang. Ada Jogja dan Solo yang juga mengirimkan bloger, komunitas dan penggiat socmed. Saat saya tanya jumlah peserta ke panitia, katanya ada 170 lebih yang hadir.

Rekan-rekan saya akhirnya tiba, namun sempat mengalami kendala karena mereka dilarang masuk. Setelah diskusi sedikit, mereka bisa masuk dan registrasi untuk mendapatkan kaos dan kotak makanan.

Kaos ini yang harus dipakai yang membuat kami semua tampak seragam. Bagi mereka yang dulunya ikutan acara bloger, tentu ini mengingatkan saya dan lainnya seperti dulu. Bisa bertemu teman lama yang memang dikenal dan aktif di socmed. 

Kami harus menunggu giliran masuk dari jadwal yang seharusnya sudah diatur. Masih ada Ulama yang bertemu Presiden sebelum kami.

Bertemu Presiden

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Bagaimana perasaan Anda bisa bertemu dengan kepala Negara? Saya sendiri masih tidak percaya dan senang (hanya bisa diungkapkan dalam hati).


Namun sayangnya, namanya juga bertemu Presiden, semua barang bawaan kami, termasuk gadget dilarang masuk. Rencana foto bareng terpaksa gagal deh, termasuk mengabadikan momen lainnya.

Saya menangkap dari pertemuan kami yang kali ini suasanya duduk di bawah bersama bahwa Presiden bukan sekedar bersilaturahmi bersama Netizen 3 kota.

Kesempatan ini juga menjadi komunikasi Presiden seperti sebelumnya yang sudah dilakukan kepada Ulama, Polisi dan Tentara. Ia, beliau yang benar-benar sangat sederhana ini ingin sekali suasana yang terjadi sebulan ini damai. Terutama yang berkaitan dengan media sosial. Jangan mudah terpengaruh, selalu cek kebenaran berita yang disampaikan dan tetap optimis.

Pak Presiden yang punya sedikit waktu tidak berlama-lama bicara dan saya mengerti maksud beliau. Kesempatan yang masih ada pun diberi kepada kami yang hadir untuk bertanya apa saja.

Semua pertanyaan bukan saja menjadi masukan buat Presiden tapi juga menjadi solusi yang coba dilakukan beberapa kebijakan beliau. Salah satunya tentang website-website yang meresahkan dan akhirnya diblokir pemerintah.

Wah, bakalan panjang kalau saya ceritakan isinya dengan menggunakan perasaan. Acara selesai, dan saya tidak percaya beliau harus pulang dan paginya sudah kembali beraktivitas. Bagaimana pak Jokowi membuat tubuhnya super kuat ini. Presiden itu memang super sibuk, ini membuat saya iri dengan tubuh saya sendiri yang kebanyakan mainnya ketimbang bekerja.



...

Saya mengerti bahwa buat yang terbiasa mendapatkan momen seperti ini tentu tak begitu besar antusiasnya buat orang seperti saya yang cuma bisa ngeblog.

Buat teman-teman saya, ini adalah momen yang luar biasa yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Apa yang mereka lakuin selama ini hanya dengan kopdar dan menulis blog, membuat mereka mendapatkan pengalaman berhaga yang tidak terduga-duga.

Ini bukan soal siapa yang lebih baik atau beruntung, tapi cerita ini ingin saya berikan kepada yang lain bahwa ngeblog itu bisa seperti ini.

Kalau Anda sudah ngeblog tapi belum mendapatkan pengalaman seperti ini, mungkin Anda harus membuka hubungan dengan yang lain alias membangun interaksi dan jaringan. 


Saya harap, teman-teman bloger ini bisa menulis minggu ini. Apalagi dengan momen spesial kali ini.

Anda butuh kapal untuk mencapai tujuan. Anda butuh motivasi untuk terus menyemangati diri bahwa konsisten itu sangat penting. Dan Anda butuh orang lain yang bisa memberitahu bahwa kodrat kita adalah makhluk sosial.

Terima kasih buat semua orang yang terlibat dengan saya dan bantuannya.

Artikel terkait :

Komentar

  1. Ciyee yang baru ketemu pak Presiden.


    Aku udah ngepost sih, tapi masih pengantar nya saja. Yang detali masih on proses, kendala kesibukan dan kondisi badan.

    Bener loh, nggak pernah nyangka bakal dapat kesempatan seluar biasa kemaren dari aktivitas ngeblog gini mas. So thank you so sos so much

    BalasHapus
  2. Aku baru ngepost Vlog sih. Ngga nyangka banget karena ngeblog bisa ketemu Pak Presiden dari dekat setelah dua kali blusukan di Kota sendiri. Merci Beaukoup... 😆

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh