Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Shopping King Louis (2016) : Drama Korea Si Kaya & Si Miskin yang Buat Anda Selalu Tersenyum
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 7#, kategori Drama Korea] Saya tahu, waktu adalah uang. Dan itu sangat berharga. Namun bila Anda punya sedikit waktu dan berada dititik kebosanan yang melanda, mungkin boleh mencoba nonton film drama Korea ini. Menawarkan genre komedi, Anda akan menemukan sebuah ketulusan dalam sebuah hubungan.
Baru saja, awal bulan November, film ini berakhir dengan jumlah episodenya ada 16 bersamaan film Jealousy Incarnate yang bersaing ketat soal rating, mengingat waktu tayangnya sama yakni rabu dan kamis.
Cerita pemuda kaya yang hilang ingatan
Awalnya saya tidak tertarik karena judulnya. Namun karena pemerannya merupakan tokoh di film High School King of Savvy, Seo In-guk dan baru kenal waktu itu, saya mulai tertarik menontonnya. Termasuk aktor, Yoon Sang-Hyun yang sangat familiar di kepala saya.
Bingung nama-nama di atas karena Anda baru tahu. Oke, lupakan. Saya ceritain aja gimana review film Shopping King Louis ini langsung.
Seorang pria kaya dengan segala macam fasilitas dipertemukan dengan seorang wanita sederhana (miskin). Pertemuannya membuat cerita lebih menarik dari awal-awal film yang baru tayang.
Jangan berpikir pria kaya ini angkuh atau terkenal seantero negeri. Ia hanya pemuda yang mewarisi harta yang berasal dari neneknya dengan sifat-sifatnya yang membuat tawa. Bisa dibilang orangnya agak sedikit kurang pintar.
Kekurangan ini ternyata dibarengi sifat jeniusnya dalam hal berbelanja. Anda pasti sudah bisa menebak dari judulnya. Dan tiba-tiba, ia bertemu dengan perempuan biasa tadi dengan kondisi lupa ingatan.
Suka dengan pemain perempuannya ini, cantik dan adem
Keduanya menjadi kisah utama selama episode berjalan hingga akhir. Anda akan tertawa, gemes, tiba-tiba merasa romantis, kesal dan sebagainya. Si pria sangat bergantung pada si perempuan.
Akhirnya mereka jatuh cinta. Berbagai tantangan seperti biasa menghinggapi mereka. Tapi tidak dengan porsi yang buat Anda bakalan jengkel setengah mati seperti nonton FTV. Yang ada hanya akan membuat Anda terus tertawa.
Selain kisah mereka berdua yang harus juga mencari seseorang untuk mengungkap jati diri si pria yang kehilangan ingatan, film ini memasukkan beberapa cerita lain. Seperti tentang tetangga, bos kantor, keluarga dan si nenek bersama asistennya.
...
Film Shopping King Louis memang berakhir dengan manis. Namun ada satu sorotan yang menarik dari film ini tentang e-commerce. Ya, perkembangan belanja online saat ini di Indonesia terus bertumbuh dengan berbagai pemain besarnya.
Ada cara menarik untuk melihat sisi e-commerce saat ini dari film tersebut yaitu kekuatan komentar yang dapat mempengaruhi berbelanja sebagian orang. Realitanya ini memang seperti ini. Kalau Anda berbelanja tanpa memikirkan komentar dan rating, jangan harap mendapatkan barang yang menarik pastinya.
Sekarang Anda telah membaca review dari saya. Saya berharap Anda menemukan waktu yang tepat untuk menonton drama Korea ini. Karena saya yakin, tidak mudah meninggalkan tiap episode. Kecuali film ini masih tayang seminggu sekali (sayang film ini sudah berakhir).
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
[Artikel 14#, kategori Internet] Kalau dibandingkan operator lain yang sama-sama jaringan 4G, ternyata harga Smartfren mahal untuk harga 50 ribu. Meski keunggulan punya kecepatan yang lebih stabil dengan lainnya.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Istilah pacaran jarak jauh atau LDR sudah banyak kita dengar dan lazim. Saya pun pernah mengalaminya dan akhirnya kandas semua. Tapi kalau pasangan suami istri LDR?
Komentar
Posting Komentar