Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Masih Punya PR Besar di Semarang


[Artikel 13#, kategori Semarang] Saya masih punya Pekerjaan Rumah (PR) besar di mana saya tinggal saat ini. Butuh waktu memang, tapi saya harap bisa segera mendapatkannya. Pengalaman dan kerja keras sangat dibutuhkan untuk mencapainya.

PR saya tentu masih yang berhubungan dengan aktivitas dan pekerjaan saya yaitu ngeblog. Saya tidak menjual produk apapun terkait dunia blogging, saya hanya menjual sudut pandang pribadi saya yang masih terus saya asah hingga saat ini.

Saya selalu merasa sedih saat membaca atau tahu bahwa akan ada acara yang digelar, baik secara nasional maupun Internasional, tidak melibatkan bloger dan khususnya dotsemarang.

Saya tahu bahwa domain blog saya cuma gratisan, bakalan kalah kelas sama portal online yang kadang umurnya belum lama malah sudah berpartisipasi dan dirangkul. Ini persaingan secara kasat mata, tapi saya senang juga kalau ada yang portal lokal yang ikut ambil bagian.

Menjadi bloger dengan nama dotsemarang memang masih kurang besar untuk dilirik. Tapi saya selalu mengakali dengan membangun ekosistem dunia blogging di kota Semarang. Saya terus menumbuhkan semangat-semangat ngeblog dari orang-orang yang mau bersama saya.

Meski terkadang mereka hanya tertarik sesuatu yang menggiurkan saja. Kalau tidak disupport, terkadang mereka malah tidak pernah update hingga berbulan-bulan. Ini PR saya juga untuk menggerakkan mereka dan menanamkan cinta terhadap kota mereka sendiri, kalau bukan kita siapa lagi.

Ya, kembali ke cerita semula. Kota Semarang merupakan kota yang termasuk dalam kategori metropolitan. Beberapa tahun terakhir sudah banyak bangunan baru yang berdiri. Apalagi pengembangan kota pintar yang terus digalakkan.

Oleh karna itu, menjadi bagian dari sebuah perkembangan terutama dibidang informasi yang berbasis Internet membuat saya berguna sebagai masyarakat yang tinggal di kota ini. 

Entah sampai umur berapa, saya akan selesai dengan PR besar ini di Semarang. Terlalu banyak cerita untuk dikisahkan dan akhirnya menjadi cinta.

...

Mungkin Tuhan tahu kalau saya nanti jadi besar, saya akan lupa kepadaNya. Saat ini sepertinya saya hanya harus konsisten lagi dan berdoa kepadaNya.

Menjadi berbeda memang terkadang punya cerita. Ada kisah cinta dan juga benci. Saya berharap tahun 2020, saya lebih bangga atas pencapaian saya kelak.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh