Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Saya dan Bloger Perempuan


[Artikel 68#, kategori bloger] Saya harap keberadaan saya ditengah banyak perempuan di gambar atas tidak dipikirkan secara negatif. Termasuk kamu, apabila pernah menaruh rasa suka kepadaku. Mereka adalah rekan-rekan saya sesama profesi yaitu bloger.

Saya juga bingung mengapa tahun ini saya lebih banyak berkumpul dengan mereka. Awalnya karena saya juga yang ingin berbagi tentang apa yang saya dapatkan dari dunia blogging di Semarang. Seperti event, contohnya.

Semakin mendekati akhir tahun, hanya orang-orang terpilih ini yang akhirnya senang bersama saya dalam berkegiatan bersama. Dan untuk memudahkan komunikasi kami, saya mengumpulkan mereka dalam grup Whatsapp. Mungkin WA lebih baik ketimbang grup Facebook yang saya pikir itu lebih menarik.

Saya mengerti tujuan mereka sebenarnya bukan karena saya adalah orang baik atau peduli, tapi lebih bagaimana mendapatkan pengalaman menjadi seorang bloger yang tidak sekedar menulis dan selesai.

Mereka adalah orang hebat menurut saya, karena bisa memanage waktu. Sebagian dari mereka sudah bekerja dan ada yang kuliah. Sungguh saya beruntung bersama mereka dan selalu punya rasa optimis.

Saya tahu bahwa saya sendiri masih single, mungkin ada pertanyaan apakah tidak mencoba salah satu dari mereka untuk hubungan jangka panjang yang lebih serius. Tentu saya ingin, dan beberapa waktu dulu, saya pernah mencoba. Tapi sekarang saya tidak ingin berhubungan serius diantara salah satu dari mereka.

Saya ingin menjaga orang-orang yang ada di ekosistem di sini untuk terus berkontribusi lewat tulisan menceritakan kota Semarang sangat menarik dari sudut pandang yang berbeda.

Soal jodoh, saya akan berusaha mencari di luar lingkungan ini tentunya. Saya berharap demikian. Dan buat kamu di luar sana, jangan cemburu terhadap mereka. Soalnya saya banyak belajar dari mereka.

Kira-kira tahun 2017, mereka masih sama saya atau saya yang tidak sama mereka?

Artikel terkait :

Komentar

  1. kita tunggu jawaban dari pertanyaan di bagian terakhir tulisan ini tahun depan :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh