Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Susahnya Merawat Kucing


[Artikel 6#, kategori kucing] Lagi, saya kehilangan kucing yang mati entah karna apa? Tapi saya patut disalahkan juga, mengingat kucing ini mati karena saya tidak mengurungnya di dalam kandang. Ternyata mengurus kucing itu tidak mudah.

Saya masih ingat sehari sebelumnya saat si Pupu (namanya), menunggu saya untuk memberinya makan. Ia seperti biasa selalu menunggu di depan rumah, seperti banyak film yang berkisah tentang hewan peliharaan yang setia pada majikan.

Namun naas nasibnya. Esoknya, saat saya mau memberi makan, si Pupu tergeletak tak sadar diri dengan ditemani banyak semut hitam. Si pupu, kucing hitam ras Anggora ini telah mati.

Entah mengapa bisa mati, pikiran saya mencoba mencerna dengan positif bahwa ia mati karena racun tikus yang beberapa bulan ini banyak tikus yang berkeliaran.

Saya tak berharap bahwa ada manusia terlibat yang membunuhnya karna tidak suka. Saya berharap semisal benaran ada, ia disehatkan dan panjang umur.

Kini, keluarga Tinky Winky yang saya pelihara hanya tinggal para betina. Tidak ada jantan yang menemaninya. Kasian juga melihat ibu dan kedua anaknya yang baru bertumbuh.


...

Alasan saya tidak mengandangkan si Pupu karena kandang penuh dan biasanya mereka berantem. Karena kebiasaan tidak dikandang dan selalu menunggu di depan rumah, saya pikir itu baik-baik saja.

Ternyata tidak. Apakah karena benar mati karena makan racun tikus atau ulah manusia? Atau berantem dengan kucing lain. 

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh