Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Selalu Menyenangkan Terlibat Sebuah Acara Sebagai Bloger


[Artikel 67#, kategori bloger] Gambar di atas merupakan meja makan yang diisi beberapa jenis makanan yang disajikan kepada mereka yang hadir sebagai undangan. Saya hadir juga tentunya. Sebagai apa? Dan acara apakah ini?

Ini adalah undangan buat acara yang akan berlangsung beberapa hari ke depan. Saya hadir sebagai bloger, seperti yang sudah-sudah. Saya tidak sendiri, beberapa bloger juga hadir. Termasuk wartawan, profesi yang selalu menjadi teman setiap ada rilis acara.

Saya tidak akan bicara bagaimana suasana di sana. Saya hanya ingin mengungkapkan perasaan saya bahwa saya senang selalu dilibatkan dalam sebuah acara. Selain bangga, tentu ini sebuah apresiasi dan portofolio yang selalu saya kenang.

Menjadi bloger seperti saya memang menyenangkan. Tapi jangan lihat kesenangan dan rasa bangganya. Banyak proses yang saya lalui dan tentu punya waktu flexibel, kuncinya.

Saya tidak menganggap menjadi bloger sebagai sampingan, malah yang utama. Jadi saya tidak terbebani waktu setiap ada acara seperti ini.

Namun dari pengalaman, acara-acara yang bisa melibatkan atas nama bloger tidak banyak akhir-akhir ini di Semarang. Dan rata-rata yang mengajak biasanya bukan dari Semarangnya, biasanya Jakarta atau mereka-mereka yang ingin buat acara di sini.

Saya tidak ingin membuat Anda yang membaca lantas tertarik ikut-ikutan menjadi bloger atau iri dengan saya. Jujur, menjadi bloger itu melelahkan. Kalau cuma sampingan dan punya pekerjaan utama, itu tidak masalah.

...

Saya di sini sedang bertemu dengan beberapa panitia acara yang review acaranya ada di blog dotsemarang. Ya, ini adalah acara sebelum Rijsttafest 2016. Semacam press conference.

Beberapa tahun terakhir, saya lebih sering hadir diundang sebelum acara utama seperti ini selalu identik dengan jurnalis. Ini bukan acaranya yang ngundang banyak bloger, biasanya kebanyakan jurnalis.

Semoga tahun 2017, ada banyak keterlibatan bloger dan saya sendiri disetiap acara. Ayolah, Presiden aja ngundang bloger. Masa buat acara tidak melibatkan bloger sekarang ini?

Yuk, jangan lupa update blog hari ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun