Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Selalu Menyenangkan Terlibat Sebuah Acara Sebagai Bloger


[Artikel 67#, kategori bloger] Gambar di atas merupakan meja makan yang diisi beberapa jenis makanan yang disajikan kepada mereka yang hadir sebagai undangan. Saya hadir juga tentunya. Sebagai apa? Dan acara apakah ini?

Ini adalah undangan buat acara yang akan berlangsung beberapa hari ke depan. Saya hadir sebagai bloger, seperti yang sudah-sudah. Saya tidak sendiri, beberapa bloger juga hadir. Termasuk wartawan, profesi yang selalu menjadi teman setiap ada rilis acara.

Saya tidak akan bicara bagaimana suasana di sana. Saya hanya ingin mengungkapkan perasaan saya bahwa saya senang selalu dilibatkan dalam sebuah acara. Selain bangga, tentu ini sebuah apresiasi dan portofolio yang selalu saya kenang.

Menjadi bloger seperti saya memang menyenangkan. Tapi jangan lihat kesenangan dan rasa bangganya. Banyak proses yang saya lalui dan tentu punya waktu flexibel, kuncinya.

Saya tidak menganggap menjadi bloger sebagai sampingan, malah yang utama. Jadi saya tidak terbebani waktu setiap ada acara seperti ini.

Namun dari pengalaman, acara-acara yang bisa melibatkan atas nama bloger tidak banyak akhir-akhir ini di Semarang. Dan rata-rata yang mengajak biasanya bukan dari Semarangnya, biasanya Jakarta atau mereka-mereka yang ingin buat acara di sini.

Saya tidak ingin membuat Anda yang membaca lantas tertarik ikut-ikutan menjadi bloger atau iri dengan saya. Jujur, menjadi bloger itu melelahkan. Kalau cuma sampingan dan punya pekerjaan utama, itu tidak masalah.

...

Saya di sini sedang bertemu dengan beberapa panitia acara yang review acaranya ada di blog dotsemarang. Ya, ini adalah acara sebelum Rijsttafest 2016. Semacam press conference.

Beberapa tahun terakhir, saya lebih sering hadir diundang sebelum acara utama seperti ini selalu identik dengan jurnalis. Ini bukan acaranya yang ngundang banyak bloger, biasanya kebanyakan jurnalis.

Semoga tahun 2017, ada banyak keterlibatan bloger dan saya sendiri disetiap acara. Ayolah, Presiden aja ngundang bloger. Masa buat acara tidak melibatkan bloger sekarang ini?

Yuk, jangan lupa update blog hari ini.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh