Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Sudah Saatnya Kamu Mengejar Passionmu


[Artikel 8#, kategori Amir] Waktu adalah uang, jangan sampai Anda akan menyesal kemudian. Percuma Anda pintar bicara di depan banyak orang dan punya nilai akademik tinggi namun setelah selesai pendidikan, Anda bingung mau kerja di mana? 

Sudah lama saya tidak menulis tentang dia. Terakhir saya menuliskannya di blog pada bulan Agustus. Kira-kira, adakah yang merindukan sosok pria yang memiliki banyak adik perempuan ini.

Berhenti melakukan hal yang sama

Saya senang saat ia mendapatkan pekerjaan di instusi kepolisian meski tak jadi polisi. Saya senang, ia punya semangat tinggi dan jadi pemimpin dari tim yang dibuatnya sendiri. Dan saya senang, ia punya pasangan dan rajin beribadah juga.

Namun seiring waktu, konsisten berbicara banyak pada perkembangan selanjutnya. Ia kembali gagal menemukan cinta di sana. Mudah ketebak, ia berhenti dengan segudang alasan yang masuk akal. Jujur, saat ia mulai nyaman pada suatu keadaan, saya akan mudah menebak alurnya. Palingan...

Minggu ini, saya mencoba memberi masukan meski akan masuk telinga kanan dan langsung keluar ke telinga kiri. Saya muak dengan apa yang dilakukannya hari ini karena yang dilakukannya sama persis seperti jaman dulu saat masih kuliah pertama kali.

Berhentilah melakukan hal yang sama dan tidak berguna. Pengalaman yang sudah segudang dan panjang itu rasanya percuma sekarang kalau kamu masih melakukan layaknya mahasiswa yang baru mengenal bangku kuliah. 

Kejarlah passion

Kejarlah passionmu, sekarang! Kamu punya banyak pengalaman, baik yang gagal maupun berhasil. Umurmu tidak lagi di bawah 25 tahun, dimana sekarang banyak anak muda di atas 20 tahun yang sudah sukses mengejar impiannya.

Rasanya percuma, kemampuamu hanya dibuang seperti jaman dulu. Berangkat kuliah, pulang, istirahat dan selesai. Dan saya benci rokok di asbak lebih banyak dari waktu yang kamu manfaatkan untuk sesuatu yang berguna.

Apa yang kamu inginkan sebenarnya saat ada orang yang berusaha peduli denganmu? Apakah janji manis setelah lulus yang membuatmu akhirnya menjadi manusia apa adanya? Atau kamu begitu yakin bahwa setelah memegang ijazah, kamu akan mudah diterima bekerja?

Saya mengerti, kamu fokus pada tugas akhir di kampusmu. Yang saya tidak mengerti, kamu adalah generasi yang hidup di era teknologi namun kamu hanya membuang waktu saja.

Ayolah, kejar passionmu! Kalau dapat materi, itu bonus buatmu. Setidaknya kamu tidak mengambil sebatang rokok dari orang lain atau memangkas jam makanmu hanya untuk bensin beberapa liter setiap hari.

...

Passion adalah sesuatu yang kita tidak pernah bosan untuk melakukannya. Passion adalah dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu. Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi. Passion adalah ketika kita melakukan hal itu begitu saja dan lupa dengan hal yang lain.

Buktikan, konsisten adalah teman terbaikmu.

Artikel terkait :

Komentar

  1. kalau siaran aku suka bilang "masih semangat terus mengejar passionnya?" sambil menyemangati diri sendiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun