Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Alasan Rumah Sakit Perlu Wifi (Sisi Pengunjung)



Sistem birokrasi selalu menjadi penghambat bagi sebagian orang yang telah merasakan kemajuan di era seperti sekarang. Seperti fasilitas hotspot atau WIFI di sebuah rumah sakit yang menurut saya sangat dibutuhkan bagi keluarga yang menginap yang begitu tergantung pada fasilitas serta akses jaringan.


Saat ini saya sedang berada di rumah sakit bepredikat negeri. Saya termasuk manusia yang hidup di era yang membutuhkan internet karena pekerjaan saya yang menuntut penggunaan fasilitas tersebut.

Saya tak bermaksud menuntut rumah sakit menyediakan fasilitas mengingat era sekarang pun provider berupaya menggenjot pelanggan mereka dengan berbagai fasilitas menarik. Tapi sayang, itu tidak cukup untuk mempertahankan jumlah kuota saya dan tidak stabilnya jaringan yang ada.

Tentu, alasan rumah sakit perlu menyediakan fasilitas wifi seperti sebuah alasan saya sendiri yang sangat membutuhkan. Apakah ini egois namanya. Tentu tidak.

Hampir sebagian masyarakat sudah menggunakan smartphone yang membutuhkan koneksi Internet. Bahkan anak-anak, dewasa, pria maupun wanita sudah memegang yang namanya gadget (baca smartphone maupun tablet).

Saat ini, hingga postingan ini terpublish, jaringan internet provider masih belum memuaskan. Selain harga tarif yang lumayan mahal (menurut saya yang selama ini tinggal di Semarang), koneksi harus juga menyesuaikan lokasi atau tempat.

Pindah ke tempat A, jaringan si ini bagus, tapi saat pindah ke tempat B, jaringan si Ini malah buruk. Belum lagi tarif dasar koneksi yang terpotong-potong waktu. Terkadang ini bagi saya sangat tidak menyenangkan.

...

Internet selalu identik dengan mata pisau yang memiliki dua sisi, satu sisi baik dan sisi sebaliknya sangat buruk. Fasilitas wifi di rumah sakit menurut saya sangat diperlukan. Apa pun keburukannya. Dilarang pun percuma mengingat Indonesia tercakup semua jaringan provider.

Mungkin saat ini belum dibutuhkan dan harap maklum, tapi era sekarang itu sangat diperlukan. Banyak kelebihan yang bisa didapat dengan adanya fitur area wifi di rumah sakit. Seperti saya seorang blogger atau sebagian orang yang membutuhkan koneksi demi lancarnya pekerjaan karena tersita waktu.

Soal kelebihan lainnya, saya belum bisa melihat lebih banyak saat ini. Semoga ada waktu lain untuk menuliskannya disini sesuai pengalaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun