Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Suka Anime, Tidak Ada yang Salah Sih? Tapi..


Gambar : Google

Wajar anime begitu menarik bagi semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Cerita yang menarik dan menghibur adalah kunci bagaimana saat ini pun saya juga menggandrunginya. Tapi, dengan umur 29 tahun sepertinya ini nggak wajar. Alasannya?

Iya, ketika Anime begitu merebut perhatian kaum remaja hingga anak-anak, saya seolah telat untuk mengakui bahwa saya juga menyukainya. Anime/kartun bukanlah hal baru tentunya.  Saya adalah penggemar dan juga generasi dimana Dragon Ball pertama kali ditayangkan. 

Namun seiring waktu dan umur yang makin bertambah, kecintaan saya mulai memudar. Saya dengan mudah berpaling dengan berbagai tontonan. Sebut saja film Indonesia yang tiap kamis saya harus menontonnya di bioskop Semarang.

Lucunya orang dewasa

Andai saya berada ditengah banyak remaja, tentu mereka akan geli melihat saya terpingkal-pingkal sendiri. Merasa sedih atau tersenyum tidak jelas karena mata saya melototi smartphone dengan film-film anime. Tunggu dulu, film yang saya tonton tentu film yang menarik dari segi cerita. Bukan anime yang berbau adult atau dewasa.

Kegemaran saya ini kembali tumbuh seiring perangkat dan koneksi yang mendukung. Mungkin tanpa ini, saya nggak akan menggandrungi hal ini kembali untuk pria seusia saya. Mau beli filmnya, saya pasti mikir.

Dimana sosok pria sejati yang dengan kumis tebal, wajah sangar dan tubuh berotot yang didamba-dambakan tiap gadis? Atau dengan rambut acak, ala anak K-Pop, dengan stelan jas yang mempesona tanpa jeda.

Bukan-bukan... Sepertinya bayangan itu tidak akan kalian lihat dari penampilan saya saat ini. Semacam itu mungkin hanya ada di film atau dunia hiburan. Saya sendiri, meski umur semakin berapi-api, kelakukan masih seperti anak kecil. Makanya ada istilah, wanita lebih dewasa dari umur sebenarnya. Pria, kapanpun tetap anak-anak. 

...

Internet yang menjadi santapan harian memang membuat saya selalu mencari sesuatu yang baru. Bila bosan ngeblog, pasti saya nonton anime atau hal lainnya. Tanpa sadar semua berjalan tanpa ada jeda. Saya masih asyik dengan smartphone saya yang memutar video anime.

Salah satu situs yang jadi rekomendasi saya saat ini adalah anime.web.id. Ini bukan sebuah pesan sponsor, tapi hanya mengungkapkan sisi lain dari saya terlebih pria berusia 29 tahun. Aneh bagi saya, karena saya mengalaminya. Padahal kalau nonton film tentang persahabatan para pria (Hangover), saya berharap melakukan hal gila seperti mereka.

Tidak ada yang salah dengan saya atau pria seusia saya, hanya saja perlu dimakulumi :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun