Pria (Tidak) Berharga
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga. Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s
Mantap, terus konsisten bro :)
BalasHapusHooh, terima kasih kak :)
HapusBelum ngecek blogdetik, komen2 yang lama masih adakah?
BalasHapushehe.. belum ngecek juga mbak :D
Hapusnargetin satu bulan satu postingan dulu...
BalasHapusempat tahun lebih blog nganggur :)))
haha.. ayolah !
Hapussenangnya bisa moveon..tetep bersemangat ya :)
BalasHapushiihi.. Makasih mbakku
Hapusrajin banget ngeblognya nih masnya :))
BalasHapusTerlanjut jd kebiasaan sih mas, padahal nggak mau jg :D
HapusHah bapak, saya selalu ngefans sama tulisan2 anda. Fighting
BalasHapusbapak2, dikira aku bapakmu hahaha.. Terimakasih Nova :D
Hapus