Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

1.000 Postingan


Ini bukan jumlah postingan blog personal saya, tapi jumlah postingan blog dotsemarang. Pencapaian luar biasa menurut saya. Akan tetapi ini bukan jumlah terbaik yang diperoleh mengingat beberapa blog yang hilang dan tidak terselamatkan.

Menutup akhir bulan Mei 2016, sebuah pencapaian pribadi yang sudah saya tunggu-tunggu untuk menuliskannya di sini. Ya, blog dotsemarang sudah melampaui seribu postingan. Bolehkah saya mendapat applaus untuk ini.

Sejatinya dotsemarang yang lahir dari blogdetik sudah mendapatkan ribuan posting. Bila dulu masih ada beberapa admin yang memudahkan saya bekerja, kini saya harus melakukannya sendiri.

Setelah menutup alamat blog di blogdetik kemudian hijrah ke dotcom kemudian akhirnya ditutup paksa juga, dotsemarang menetapkan rumah barunya di platform Blogspot beberapa bulan sebelum akhir tahun 2015. Dan hingga sekarang, rumah itu selalu terisi.

1.000 postingan bukan didapat dari rumah baru (blogspot). Tapi didapat dari rumah lama (dotcom) yang sempat diselematkan. Saya harus mengakui bahwa perjalanan dotsemarang tidaklah semudah apa yang terlihat. Apalagi persaingan media di Semarang juga mempengaruhi perkembangan dotsemarang.

Sampai kapan saya mengisi konten di dotsemarang? Entahlah. Mungkin sampai saya merasa bosan. Apalagi sekarang hanya sebuah blog gratisan yang dikelola secara personal.

Selamat buat dotsemarang
Semoga rejekinya tetap lancar, amin!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun