Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

1.000 Postingan


Ini bukan jumlah postingan blog personal saya, tapi jumlah postingan blog dotsemarang. Pencapaian luar biasa menurut saya. Akan tetapi ini bukan jumlah terbaik yang diperoleh mengingat beberapa blog yang hilang dan tidak terselamatkan.

Menutup akhir bulan Mei 2016, sebuah pencapaian pribadi yang sudah saya tunggu-tunggu untuk menuliskannya di sini. Ya, blog dotsemarang sudah melampaui seribu postingan. Bolehkah saya mendapat applaus untuk ini.

Sejatinya dotsemarang yang lahir dari blogdetik sudah mendapatkan ribuan posting. Bila dulu masih ada beberapa admin yang memudahkan saya bekerja, kini saya harus melakukannya sendiri.

Setelah menutup alamat blog di blogdetik kemudian hijrah ke dotcom kemudian akhirnya ditutup paksa juga, dotsemarang menetapkan rumah barunya di platform Blogspot beberapa bulan sebelum akhir tahun 2015. Dan hingga sekarang, rumah itu selalu terisi.

1.000 postingan bukan didapat dari rumah baru (blogspot). Tapi didapat dari rumah lama (dotcom) yang sempat diselematkan. Saya harus mengakui bahwa perjalanan dotsemarang tidaklah semudah apa yang terlihat. Apalagi persaingan media di Semarang juga mempengaruhi perkembangan dotsemarang.

Sampai kapan saya mengisi konten di dotsemarang? Entahlah. Mungkin sampai saya merasa bosan. Apalagi sekarang hanya sebuah blog gratisan yang dikelola secara personal.

Selamat buat dotsemarang
Semoga rejekinya tetap lancar, amin!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh