Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Kebanjiran Event Produk Akhir Bulan di Semarang


Dua merek ternama, Asus dan Oppo, menyambangi kota Semarang pekan ini. Waktunya pun berselisih satu hari. Acara mereka lebih identik dengan pengenalan produk paling barunya. Apa yang bisa dilihat dari kegiatan ini?

Tengah pekan ini menjadi pengalaman menarik buat saya dan beberapa blogger Semarang. Buat Asus, ini adalah pertama kali mereka datang ke sini dalam artian roadshow produk. Sedangkan Oppo, mereka sudah ketiga kalinya.

Sama-sama pamer produk

Keduanya membawa produk terbarunya. Mereka mempromosikan dengan berbagai cara tapi tetap sama, yaitu persentasi dihadapan audience. Layaknya sebuah ruangan rapat, mereka melakukannya guna menarik perhatian. Buat blogger, tentu ini santapan hidangan yang menarik untuk menambah konten.


Beda cara

Sebagai pemain baru di kota Semarang, Asus dalam hal roadshownya bertemu dengan blogger dan jurnalis masih terlihat kaku. Anggap saja seminar mahasiswa dan acara-acara lainnya. Blogger yang diundang juga masih sedikit, dan rata-rata adalah blogger yang diundang waktu ke Jakarta kemarin. Termasuk jurnalis sepertinya.

Pengalaman Oppo ketiga kalinya tentu membawa sesuatu yang berbeda. Apalagi formasi yang dibawa, 2 orang Oppo yang paling sibuk buat acara seperti gathering ini. Bukan hanya blogger yang dapat tempat disini, mereka memang khusus membuat acara buat para pengguna Oppo. Jadi, keberadaaan mereka sudah benar-benar cair saat acara dimulai.

Kopdar blogger

Ketika saya mewadahi kopdar blogger tiap bulan, maka yang datang bisa dihitung dan hanya orang disekitar. Berbeda dengan acara yang dibuat brand atau perusahaan, termasuk lembaga pemerintahan yang semuanya dari pusat, mereka akan datang lebih banyak. Apalagi trend emak-emak blogger yang selalu membuat meja terisi penuh.

Dari acara ini tentu ini menjadi sebuah ajang kopi darat blogger dengan skala yang lebih besar. Tidak peduli jamnya jam berapa, tidak peduli sesibuk apa, dan tidak peduli sejauh apa mereka tinggal, untuk acara ini dipastikan selalu siap hadir.

Setidaknya untuk saya sendiri ini adalah untung. Karena kalau tidak ada ini, maka kita tidak pernah kopdar bertemu dengan yang lain. Blogger-blogger yang lama pasti tidak akan membuat acara karena mereka sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya. Saya beruntung pokoknya.

Jam terbang

Ketika datang dalam sebuah acara, saya kadang merasa malu juga. Baru masuk sudah disorakin sebagai blogger yang paling sering ikutan. Bukan itu yang ingin saya bahas, tapi tentang jam terbang (pengalaman) bagi blogger yang jarang ikutan acara seperti ini.

Memang datang kesini tidak menguntungkan dari sisi materi, tapi tiap mendegar semangat blogger baru yang ingin ikutan, saya selalu bersemangat. Mereka kadang iri dibalik senyuman sumringahnya, kadang juga antusias meski saya katakan itu acara cuma gitu-gitu aja.

Memberi mereka jam terbang tentu bukan sekedar menambah pengalaman buat mereka. Dari sana, nama mereka akan mulai diperhitungkan. Dikenal baik oleh sesama blogger yang tinggal satu kota, dikenal brand, maupun dikenal orang-orang yang diundang. Silaturahmi 3 in 1 setidaknya.


"Saat Anda bertemu dengan suasana baru, acara baru dan orang baru, apakah Anda hanya diam membisu?"
...

Banyak hal seru bisa didapatkan dari kedua acara ini. Setidaknya, keberadaan blogger di kota Semarang masih diperhitungkan. Sebagai salah satu kota besar, kadang ketika tidak acara saya sedih juga. Apakah filosofi 'adem-adem ayem' juga harus menggambarkan komunitas blogger di kota ini.

Bersikap positif aja saat mereka mengundang. Kadang ada juga yang berpikir untung rugi. Kalau sudah begini, kita tahu seperti apa kekurangan yang kita miliki.

Terima kasih buat brand yang datang ke kota Semarang meski cuma memberi makan siang dan malam. Karena kalian, kita bisa kopi darat dengan sesama blogger. Sukses buat produk barunya di pasaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh