Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga. Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Media Sosial & Cinta] Review Film Like for Likes (2016)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Film ini punya 4 cerita sebenarnya, tapi yang benar-benar dikisahkan dengan detail hanya 3 cerita. Film yang mengisahkan bagaimana sebuah hubungan terjalin dengan bumbu-bumbu media sosial sebagai penyambungnya.
Beberapa pemain sangat saya kenal banget terutama aktornya. Maklum, rasa bosan melanda yang membuat saya sering nonton film Korea. Tapi untuk aktrisnya malah nggak begitu kenal. Aih..saya benar-benar baru untuk menggemari film dari Korea ini.
Media sosial
Era media sosial sekarang ini benar-benar digandrungi masyarakat, maka tak heran lewat film Like for Likes berdurasi 2 jam ini, tren tersebut dimasukkan dan menjadi bagian penting bagaimana cerita ini dikisahkan.
Facebook dan Instagram sepertinya paling banyak dilihatkan beberapa bagian film ini. Semuanya memberi fungsi masing-masing untuk diceritakan. Seperti foto yang diunggah, bagaimana memanipulasi seseorang lewat foto dan berbagi tentunya.
Alur maju
Genre yang dibawa adalah drama romantis plus komedi. Tapi bagian komedinya nggak begitu banyak. Para pemain yang semuanya punya paras good looking sudah menutupi bagaimana kisah mereka yang berjalan maju.
Satu persatu dipertemukan. Ada 3 pria dan 3 wanita yang memiliki permasalahan sendiri. Dari waktu ke waktu, penonton seolah sudah diberitahu kemana jalannya cerita sebenarnya. Mudah ketebak tentunya.
Gambar : Google
Cerita
Like for Likes sendiri adalah film yang diproduksi tahun ini (2016). Masih seger banget rasanya untuk ditonton. Dengan bumbu asmara, ceritanya sebenarnya sudah sangat mudah ditebak. Tapi malah dibuat sulit. Semacam perjuangan untuk mendapatkannya.
Dimulai dari sebuah rumah makan, saya jadi ingat film seri soal tempat makan juga, ceritanya dimulai. Pemiliknya (Kim Joo-hyuk) merupakan pria paling senior dari kedua pria lainnya yang akan diceritakan.
Sebagai pemilik dan juru masak, ia bertemu dengan wanita cantik saat akan mengontrak sebuah rumah. Pertemuannya berlanjut hingga disaat ia naik pesawat dan si wanita (Choi Ji-woo) ternyata seorang pramugari. Persamaan keduanya adalah sama-sama single dan sudah berumur diatas 30 tahun.
Cerita kedua tentang pria ganteng dan pencipta lagu tapi memiliki kekurangan pada pendengaran. Pria ini (Ha-neul Kang) terkadang merasa minder untuk mendekati si wanita. Dan saya suka cerita bagian ini karena si wanita (Esom) yang lebih agresif.
Cerita ketiga adalah seorang artis yang dipuja-puja. Ternyata malah punya bayi dengan si penulisnya yang mengorbitkannya sebagai artis waktu dulu. Si pria (Yoo Ah In) benar-benar punya banyak masalah terutama tekanan batin apakah ingin karirnya lanjut atau mengakui bayi milik si wanita (Lee Mi-yeon). Ceritanya jadi pria muda jatuh cinta dengan wanita paruh baya.
Terakhir, meski tidak begitu banyak dieksplor, cerita si anak yang kangen dengan ibunya yang sudah bercerai dengan ayahnya adalah penyambung dari semua cerita di atas. Benang merah dalam bahasa review film biasanya.
Semua memiliki kadar konfliknya masing-masing. Bagaimana setiap permasalahan dapat diselesaikan adalah momen kesenangan sendiri bagi penonton.
Pada akhirnya, semua merasa bahagia setelah menyelesaikan satu persatu permasalahan. Cerita pria pertama, yang selalu menjodohkan wanita dengan dokter akhirnya mengakui bahwa ia menyukainya.
Begitu pun selanjutnya, pria yang punya masalah dengan pendengaran akhirnya berdamai dengan perasaannya sendiri. Terakhir, sang artis yang memilih menanggalkan kebanggaannya lebih memilih bayi dan wanitanya.
...
Bagaimana dengan si anak? Sudah dibilang, ceritanya sebagai pelengkap saja. Porsinya sedikit. Yang dapat dipetik dari film ini menurut saya adalah keberanian pria mengungkapkan perasaannya dan berjuang melawan kekurangannya.
Kadang ada wanita yang sudah agresif, pria kurang peka. Setelah mendapatkan dan pria malah jadi mundur, wanita terus memberikan harapan karena mengerti masalahnya.
Ya, perjuangan cinta pada akhirnya tetap pria yang harus pertama berusaha dan menanggalkan rasa takutnya yang berlebihan. Apakah ada yang takut ditolak? Nonton Streamingnya DI SINI.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
[ Artikel 9#, kategori Dibalik Layar ] Ternyata Bus Trans Jateng baru beroperasi jam 2 siang. Padahal niat awal pergi ke Ungaran akan menggunakan transportasi ini. Sedikit usaha dan pengalaman baru yang pada akhirnya indah juga hasilnya. Kisah sederhana perjalanan saya dimulai Sabtu siang (22/8/2020) dengan berjalan kaki dari rumah menuju halte Trans Semarang yang berjarak kurang lebih 1 km. Ya, tidak ada pilihan untuk mengeluh. Lebih dari 15 menit saya menunggu bus setelah saya duduk di halte. Saya lebih menyukai berbagi aktivitas di stories Instagram ketimbang Twitter karena lebih sederhana dan mudah. Sambil menunggu di tengah hiruk pikuk kendaraan yang lewat di depan, saya tetap mengabarin dia. Saya sangat butuh perhatian dia, sekaligus teman perjalanan dan tidak membuatnya khawatir. Bus yang membawa saya dari jalan Majapahit dan sudah berhenti beberapa kali di halte, akhirnya menurunkan saya untuk pindah bus. Sekitar 23 menit perjalanan yang saya catat lewat stories. Saat bert...
[ Artikel 13#, kategori Film Bollywood ] Bagaimana rasanya mencintai seorang wanita yang sebenarnya sudah ditinggal suaminya beberapa bulan kemudian si suami datang kembali. Film ini mencoba mengambil sudut pandang pria yang memilih mencintai wanita yang tak bersuami sebelumnya. Keikhlasan mau tak mau menjadi kuncinya. Tertarik menambah referensi film Bollywood ini di tahun 2017?
sip, thanks gan atas review film romantis nya, cukup memberi informasi
BalasHapus