Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

[Review] Melihat isi Buku Panduan Wisata 'Muslim Travellers Guide to Singapore'


Saya dapat buku ini dari acara 'Singapore Travel Fair' di Paragon Mall, April kemarin. Mengejutkan juga mendapat buku ini tanpa harus ke Singapura, mengingat saya pernah nulis tentang tren wisata halal bulan Juli 2015.

Ngomongin tentang pariwisata tak ada habisnya. Berbagai cara pun dilakukan untuk menarik kunjungan dari luar negeri. Termasuk buku panduan ini.

Lalu, seperti apa isinya :










Karena buku ini adalah edisi khusus bagi muslim travel, maka isinya benar-benar yang berhubungan dengan nuansa islami. Masjid jadi lokasi penting yang dimasukkan dalam buku panduan setebal 43 halaman ini.

Untuk tempat makan pun disediakan yang rekomendasi halal, lokasi shopping dan sebagainya. Bahkan ada satu halaman yang menampilkan lokasi seluruh masjid yang ada di Singapura ini.

Saat buka halaman pertama, tidak ada kata sambutan dari pejabat yang biasa saya temukan pada buku panduan wisata seperti Semarang dan Jawa Tengah. 

Mungkin semacam salam pembuka, keterangan buku ini diceritakan dalam 2 paragraf yang intinya 'panduan ini mengulas berbagai kawasan etnik dan tempat wisata populer di Singapura dengan menitikberatkan pada panduan gerai makanan halal dan fasilitas salat agar pengunjung tidak bingung.

Ada yang penasaran kenapa buku panduan ini isinya bahasa Indonesia? Mungkin saja ini juga disediakan khusus bagi wisatawan Indonesia yang kali aja tertarik mengingat pameran yang berlangsung kemarin banyak memberi ruter penerbangan dan paket wisata.

...

Secara keseluruhan, saya sangat suka dengan panduan ini. Kemasannya menarik dan penyajiannya simple. Bagian akhir dipajang juga akun media sosial dan website dari pihak promosi terkait.

Hadirnya testimoni blogger yang beberapa saya kenal memang ahli dibidang kuliner juga menambah sisi menarik cover halaman depan yang dominasi putih ini.

" Saya seperti jatuh cinta pada pandangan pertama saja dengan buku ini"

Artikel terkait Wisata :

Komentar

  1. Salaam. bukunya cuma ada 1 kah? kalau saya ingin mendapatkan buku ini bagaimana caranya?

    Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, cuma ada 1 aja.
      Wah sulit.

      Sepertinya harus mencari ke Jakarta, kantor perwakilan Singapore di sana. Kalau nggak ada, saya tidak bisa mengatakan lebih lanjut

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh