Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tips Mengakali Konsisten Ngeblog


Saat menyadari rutinitas sudah dilakukan bertahun-tahun, tentu ada masalah dan solusinya. Semua sangat teratur dan sesuai jadwal. Tapi ada masanya kita merasa lelah. Saat melakukan kesalahan sekecil apapun, kita jadi punya rasa bersalah. Apakah anda demikian?

Semakin dewasa seseorang, beban dalam hidupnya terasa lebih berat dari sebelumnya. Dapat menyelesaikan 1 persoalan saja, itu sudah sangat melegakan. Termasuk dunia blogging yang saya geluti hingga sekarang.

Waktu terasa pendek

Era sekarang semakin banyak blogger yang eksis, dunia yang tidak terasa hambar lagi meski tidak adil buat yang lama berkecimpung. Beberapa hari kemarin saya melepaskan beberapa tulisan sekaligus di blog pribadi saya.

Apakah saya maniak, atau sekedar obsesi? Bukan-bukan. Kebiasaan saya yang posting blog sehari sekali membuat masalah tersendiri saat jadwal posting tersebut terlewati. Saya sengaja membiarkan diri saya tidak menulis karena tubuh yang tidak dapat berfungsi seperti dulu.

Saat ini, saya merasa waktu begitu pendek. Baru lihat jam, sudah pagi. Padahal saya sudah menjaga waktu istirahat saya. Apakah penyebabnya?

Tips konsisten ngeblog

Saya mengambil waktu berjam-jam untuk membuat waktu postingan yang terlewat harus terisi. Semisal hari kemarin dan sebelumnya saya tidak menulis, maka hari ini saya akan kebut. Hasilnya 3 postingan keluar.


Manipulasi saya sederhana ketika 3 posting tersebut keluar. Saya tidak ingin tanggalnya publish bareng, maka dari itu saya mengganti waktu kalender publish yang ada dipengaturan blog saya.

Karena saya menggunakan blogspot, mengaturnya sangat mudah. Halaman posting kosong, sebelah kanan ada kotak pengaturan. Selain fungsinya sebagai penjadwal, pengaturan tersebut dapat mengatur waktu kemarin dan kemarinnya lagi.

Hasilnya, waktu postingan yang saya publish jadinya sehari 1 kali. Apakah saya berbuat curang? Yah, itu tergantung Anda memikirkannya saja.

...

Saya berpikir, andai hidup saya bisa kembali kebelakang seperti mengatur jadwal postingan, bukankah itu menyenangkan. Kesalahan yang terjadi bisa diperbaiki kembali. Sayang kenyataannya, ini hanya terjadi dalam dunia blogging saja.

Tips ngeblog yang saya posting ini memang sederhana tapi dampaknya luar biasa. Memang ini berlaku kepada mereka yang terbiasa sudah melakukannya, tapi buat blogger yang ingin konsisten ngeblog 1 hari 1 kali, cara ini bisa juga diterapkan.

Saat tubuh dan pikiran bisa menuangkan beberapa tulisan, lebih baik ditaruh 1 post 1 hari. Tapi jika ingin langsung semuanya, lakukan saja. Tidak ada masalah dengan itu.

Salam blogger

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh