Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Lebaran dan Jaga Kucing


Saya selalu merasa gelisah saat meninggalkan rumah di Semarang. Meski kenyataannya bukan rumah yang saya khawatirkan. Dua ekor kucing yang berwarna hitam dan putih ini yang saya khawaitrkan. Kira-kira makannya gimana ya, kalau saya tinggal?

Lebaran tahun ini saya tidak mudik. Seperti tahun sebelumnya, saya memilih tinggal di rumah saja. Bagaimana kedua orang tua dan keluarga? Saya tidak tahu lagi deh, bagaimana perasaan mereka. Mungkin mereka hanya bisa menghela nafas dengan kelakuan saya ini.

Tapi dibalik momen lebaran ini, saya sedikit mendapat hikmah dengan bisa merawat kucing-kucing saya ini. Beberapa kali saya tinggalin dulu, kucing terkadang saya titipkan sama security rumah atau teman yang tidak mudik. Sekarang sepertinya saya tidak merepotkan orang lain menjaga kucing saya ini.

Yang berwarna putih itu adalah induknya atau ibunya atau Winky. Sedangkan yang hitam adalah anaknya yaitu Pu. Entahlah sejak kapan mereka melakukan hubungan terlarang sampai-sampai si ibu sudah hamil lagi sekarang.

Dalam dunia binatang memang tidak ada batasan. Dan bunting kali ini bukan lah yang pertama. Sebelumnya beberapa kali, dan anaknya saya kasih ke tetangga.

Ada 1 lagi kucing yang seharusnya ada di dalam kandang. Adalah Tinky, pasangan Winky dan tentu si ayahnya. Namun karna si anak adalah pejantan juga, kadang mereka berantem. Hampir setengah tahun terpaksa saya lepas si Tinky  dan kini dipelihara tetangga.

Merawat mobil 

Selain pekerjaan merawat kucing saat lebaran kali ini, saya juga harus merawat mobil-mobil yang ditinggali pemiliknya, keluarga. Setidaknya mobil-mobil mereka tidak perlu dilepas atau dicabut kabel-kabel akinya.

Ya, tips meninggalkan kendaraan lebih lama memang harus mencabut kabel yang terhubung dengan listriknya atau akinya. Katanya biar tidak rusak. Entahlah, saya tidak tahu menahu juga. Punya mobil itu terkadang pusing juga mikirin pajaknya tiap tahun yang gede-gede.

...

Memiliki binatang peliharaan terkadang buat pusing dan khawatir saja saat momen lebaran atau mudik. Apalagi mudiknya lebih dari seminggu yang artinya lamaaaa.

Di Semarang saya belum pernah sama sekali menaruh binatang peliharaan ke penitipan binantang. Alasannya karna saya belum butuh dan masih bisa dihandle. Saya masih bisa minta bantuan teman atau orang lain sekedar memberi makan dan minum.

Karena keputusan saya berlebaran seorang diri di Semarang, maka saya punya cerita menarik saat melaksanakan salat Idul fitri. Ditunggu postingan setelah ini.

*Ada yang mau kucingnya diinapin ? hehe..

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh