Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Manfaatkan Facebook Untuk Menyebarkan Postingan Lama dari Blog


[Ini adalah artikel ketiga kategori Facebook] Salah satu kelebihan Facebook yang saya suka adalah Facebook Moment. Dimana fitur ini mengembalikan status yang pernah kita buat beberapa tahun silam. Terinspirasi dari sana juga, postingan-postingan lama saya yang ada di blog, setahun lalu, saya taruh di Facebook.

Pernahkah Anda mengecek postingan lama Anda, semisal setahun lalu atau beberapa tahun lalu. Postingan tersebut harusnya di tanggal yang sama dengan hari ini. Semisalnya 14 Juli 2016, maka Anda mencari postingan blog dengan tanggal 14 Juli 2015 (atau sebelumnya lagi).

Apa yang Anda dapatkan? Saat saya membuka postingan tahun lalu, beberapa kenangan membuat saya bernostalgia ke masa itu. Bila itu pahit, Anda mungkin hanya tersenyum sekarang ini. Betapa bodohnya saya saat itu. Tapi saat itu berbuah manis, mungkin Anda juga akan tersenyum, saya hebat.

Dengan membagikan cerita masa lalu yang Anda tulis tersebut, selain mendapatkan kenangan masa lalu, Anda menghidupkan juga hal lain yang mungkin berhubungan dengan lainnya, seperti teman, rekan, mantan dan orang terkasih lainnya.

Lalu, buat blogger sendiri? 

Mendapatkan kunjungan lebih banyak dari kunjungan normal harian bukannya itu membahagikan. Traffic Anda lagi naik, kok bisa? Karena kenangan yang Anda bagikan tersebut kadang membuat pengikut atau teman Anda di facebook menjadi penasaran. Lumrah sih, manusia.

Beruntungnya lagi, postingan tersebut dikomentari. Saya berterima kasih sekali bila itu terjadi. Namun yang harus diketahui dari postingan itu, kesannya bisa berbeda dengan apa yang ingin Anda maksudkan.

Misalnya, Anda hanya ingin menyebarkan cerita masa lalu Anda. Hanya menyebarkan dan mengingatkan pada diri Anda sendiri. Namun yang terjadi, kadang teman Anda tidak mengerti bahwa itu postingan beberapa tahun silam. Anda jadinya dikira galau dan butuh semangat. Tapi tak masalah.

...

Saya yakin mereka yang menulis blog dengan kehidupan sehari-hari akan terasa menyenangkan untuk kembali dibaca. Tapi buat blogger yang nulisnya kebanyakan iklan meski dari sisi personal, jangan dibagi deh.

Masa iya, Anda mau ngeshare iklan atau review barang yang tahun ini sudah tidak beredar lagi. Kan lucu jadinya. Ya, itu terserah Anda. Makanya saya pikir, blogger sekarang harus membuat blog jangan pake nama pribadi deh.

Buat blog dengan nama, semisal buat nulis gadget, yang berhubungan dengan gadget. Blog personal (pribadi), lebih baik buat bercerita tentang diri Anda sendiri atau kesukaan seperti tim bola dan pemainnya.

Mengapa Facebook, karena saat Anda kembali memposting hari ini, Anda akan kembali membacanya tahun depan (Facebook moment). Dan mungkin Anda lebih terkesan dari sekarang.

Gambar : thenextweb.com

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh