Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Film Midnight Food Store, Drama China Tentang Restoran yang Buka Dini Hari


[Artikel 1#, kategori drama China] Dari sekian drama China yang pernah ditonton, sepertinya baru film Midnight Food Store yang pertama kali direview di blog. Yang membuat film ini akhirnya saya buatkan tulisan adalah karna film ini sudah dibuat di beberapa negara, semacam remark. Jadi yang pernah nonton versi Korea atau Jepangnya, pasti sudah tahu garis besar ceritanya.

Penggemar film streaming pasti bakal tahu bahwa film dengan durasi 45 menit ini sudah meluncur dibeberapa website penyedia layanan nonton gratisan bulan Juni 2017. Film ini sangat baru, dan hingga tulisan ini saya buat, episodenya sudah sampai keempat.

Cerita yang menginspirasi tiap episode

Saya belum tahu sampai berapa episode film ini akan dibuat. Bila berkaca pada drama versi Korea yang judulnya Late Night Restaurant, film tersebut selesai pada episode 20. Mungkin saja sama jumlah episodenya.

Baru lihat di Twitter, film ini sudah sampai episode 24.

Film Midnight Food Store bercerita tentang seorang pemilik restoran yang jago masak. Tidak ada yang aneh sebenarnya, namun yang membuat menarik adalah restoran tersebut hanya buka dari jam 12 malam sampai jam 7 pagi.

Dibalik background restoran kecil tersebut, ada cerita yang memberi inspirasi. Pengunjung yang datang tidak disuguhi buku menu dan sangat terbatas, dipersilahkan memesan makanan yang diinginkan. Si pemilik tempat akan membuatkan makanannya selama ia bisa.

Cerita orisinil yang diambil dari manga Shinya Shokudō ini benar-benar menyentuh hati. Saya sudah menontonnya hingga episode keempat. Dua episode perdana bercerita tentang persahabatan wanita tentang bagaimana menghadapi pria. Sedangkan episode 3 dan 4, ada cerita tentang seorang gadis desa yang punya suara merdu. 

Ia berhasil menggapai ketenaran namun sisi lain ia harus pergi lebih cepat (meninggal). Masih ada cerita lain yang tetap menarik sebenarnya namun saya mengingatnya hanya segitu.


Tiap cerita ada menu yang membuat ngiler

Kamu penyuka mie? Maka episode 1 & 2 akan banyak disuguhkan tentang makanan cepat saji ini. Pemeran Chef, Lei Huang yang merupakan aktor berumur 45 tahun ini akan menyajikan cara membuat mie yang bakal membuatmu akan mencobanya juga.

Pengunjung yang datang memang selalu membawa cerita dan masalah. Tapi kedatangan para pengunjung juga memberi tahu kita sebagai penonton tentang menu apa saja yang dipesan.


Perbedaan versi China dan Korea

Tiap film yang dibuat ulang tentu selalu ada perbedaan. Bila versi Korea filmnya membawa suasana restoran kecil dengan lokasi sempit, maka versi China-nya suasana yang dibangun agak berbeda. Berada di pinggir laut, semacam pelabuhan, restorannya sangat ramai dengan beberapa tempat hiburan malam disekitarnya. Paling mencolok sementara ini saja untuk perbedaannya.

Trailer film Midnight Food Store


Film ini bisa kamu tonton via streaming di alamat ns21.me. Atau searching aja google. Semua gambar yang ada di sini merupakan screenshot dari Youtube.

...

Saya suka tiap cerita yang dibangun. Kadang menggambarkan diri kita berada di sana dan merasakan pernah terjadi pada kita. Tema utama yang membawa kuliner membuat perasaan terkadang ikut merasa lapar dan ingin mencoba membuatnya. Saya berpikir, andai ada film yang ngangkat tema kuliner angkringan seperti di Semarang, sepertinya menarik juga.

Membawa genre drama, film ini sebenarnya bercerita secara sederhana. Karena dikemas dengan berbagai sudut pandang dan kamera yang baik, tulisan debut saya ini di blog pribadi setidaknya sangat saya rekomendasikan. Terlebih untuk kategori penonton remaja batas minimalnya.

Apakah kamu tertarik? Ceritakan kepada saya.

Artikel terkait :
  • Belum ada

Komentar

  1. Kayaknya seperti filem Jepang dengan tema sama..., lupa judlnya.
    Lihat juga pertunjukan Liu Sanjie di sungai yangshuo yang disutradarai oleh Zhang Yi Mou. Berbagi artikel tentang Sungai Li di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2017/12/teater-liu-sanjie-di-yangshuo.htmll

    Liat juga video di Youtube di : https://youtu.be/LGSdvSa0tg0

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng