Saya senang sekali ketika ada teman blogger dan juga salah satu peserta Liga Blogger Indonesia mau biayain domain LBI buat tahun 2016. Ini berarti LBI sudah menjadi sesuatu yang penting dan memiliki nilai. Terima kasih. Berikut ini saya akan memberikan alasan mengapa musim keempatnya, LBI malah menggunakan platform blogspot.
Saya mau curhat sebelum memberikan alasannya. Bukan untuk dikasihani atau minta sesuatu, dengarkan saja. Ibarat lagu yang galau, mari menikmatinya.
LBI sukses 3x digelar, dengan tahun pertamanya hanya menggunakan platform gratisan. Kemudian musim kedua dan ketiga, sudah menggunakan domain sendiri. Musim kedua, LBI berhasil meyakinkan sponsor untuk bekerjasama. Tahun ketiga, sponsor tersebut tidak memperpanjang dan kemudian harus membayar.
Saya tahu konsekuensinya bertahan dengan sesuatu yang tidak menarik bagi sebagian orang. Dan itu yang saya lakukan. Waktu banyak terbuang, lelah diakhir pekan, dan kehilangan banyak waktu dan uang. Paling parahnya, dotsemarang pun terkena imbasnya. Dotsemarang bukan lagi komunitas, dotsemarang benar-benar hanya saya saja seorang sekarang.
Kemudian, saya berpikir juga tentang sejarah dotsemarang. Sebagai pendiri, meski masih ada yang lain, dan awalnya saya yang punya ide, rasanya tidak mungkin meninggalkan dotsemarang menghilang. Saya harus melakukannya hingga akhir. Sampai saya mengatakan menyerah. Dan filosofi tersebut ternyata terbawa ke Liga Blogger Indonesia.
LBI tidak mampu menghasilkan apa-apa buat saya, terutama soal materi. Untuk silaturahmi, jangan ditanya. Itulah tujuan utama LBI. Tapi bagaimana dengan saya, dan tim LBI yang terlibat? Mereka manusia yang butuh bertahan hidup. Akhirnya saya mengerjakannya sendiri karena tidak ada sponsor yang mau bekerjasama lagi. Saya nggak tega melihat tim saya bekerja keras tapi tak ada yang membayar. Dan musim ketiga, otomatis LBI saya kerjakan sendiri.
Alasan gunakan platform gratis
Hemat
Tanggal 12 desember 2015 adalah masa expired domain dan hosting ligabloggerid.com, wadah Liga Blogger Indonesia selama 2 tahun menggunakan domain sendiri. Saya bersikap profesional pada waktu itu. Karena musim 2016 saya ditagih lagi buat bayar, lebih baik duitnya buat hadiah pikir saya.
Perasaan blogger
Alhamdulillah, juara LBI tiap musimnya bisa tersenyum simpul dengan hadiah yang LBI berikan. Rekening mereka setidaknya bertambah meski hadiahnya tidak seberapa untuk kompetisi blogger hingga 3 bulan.
Saya benar-benar sangat sedih ketika kompetisi selesai berjalan. Dotsemarang sebagai profesi dan penunjang tidak dapat banyak mendapatkan sponsor buat menutupi hadiah LBI. LBI pun sama, tidak ada yang tertarik meski mereka tahu.
Kantong sendiri pun jadi imbas dampak berani mengambil keputusan tetap mengadakan LBI. Nggak masalah, saya paham kok. Perasaan sedih juga hadir ketika juara 2 sampai berikutnya tidak mendapatkan apa-apa. Saya bingung juga, duit saya habis dan saya tak tahu harus berbuat apa-apa. Apalagi hadiah juara utama yang tidak seberapa.
Saya ingin menjaga perasaan peserta blogger soal ini. Karena itulah 'donasi' jadi satu-satunya pemasukkan LBI. Alhamdulillah, sudah ada beberapa blogger yang bersedia. Buat apa profesional tapi terlihat bodoh dimata peserta. Dan dimaki-maki dibelakang setelah kompetisi berakhir.
Menghargai id
Semenjak blogspot untuk regional Indonesia ditambah id (belakangnya), saya tahu seperti apa orang-orang diluar sana menghargai bangsa ini. Apalagi pengakses internetnya luar biasa untuk Indonesia. Apakah sikap menghargai itu yang membuat saya luluh.
Lihat saya blog pribadi ini, dotsemarang dan LBI, semua menggunakan blogspot. Dulu saya bisa bangga dengan blogdetik karena saya yakin ia menghargai juga bloggernya. Punya kedekatan dan sering bertemu saat acara online. Tapi ujung-ujungnya, ketika bisnis dan saya tidak berguna lagi, mencari members sebanyak-banyaknya adalah tujuan yang membuat saya keluar dari rasa bangga tersebut.
Tahun 2016, komitmen!
Semenjak selesai LBI musim ketiga tahun 2015, saya tidak akan menggunakan domain sendiri yang berbayar. LBI tidak jadi profesional, biarkan saja. Saya udah komit, LBI adalah wadah apresiasi buat blogger. Saya sebagai penyelenggara ingin juga diapresiasi. Wajar dong, saya manusia.
Tahun 2015 adalah masa kelam saya saat berhadapan dengan orang-orang yang mengenal atau tidak LBI. Membawa nama Semarang bukan berarti saya berharap dapat sesuatu dengan kota ini. Lihat saja blogger yang daftar dari Semarang, sedikit. Saya gagal membangkitkan semangat ngeblog di kota ini.
Saya bertemu dengan orang-orang hebat di Semarang, mereka pun tahu tapi ya gimana lagi. Saya ketemu dengan bos salah satu perusahaan telekomunikasi, saya persentase di depannya. Lagi-lagi ujungnya disuruh kirim proposal dan Jakarta. Saya dinasehati blogger yang buat saya beliau adalah guru saya, saya nggak ingin dinasehati. Saya butuh solusi. Saya sangat marah tahun 2015 kepada diri saya sendiri.
Semenjak itu, sebelum akhirnya memutuskan kembali menggelar LBI dengan babak kualifikasi, saya sadar semua tidak mendukung saya. Mereka tidak salah, mereka punya pendapat sendiri dan saya akan menghargai itu semua. Saya harus koreksi diri sendiri dan komitmen pun saya lakukan semenjak hari itu. Ketika semua orang tidak dapat membantumu, cobalah bantu diri sendiri.
Yang penting nyaman!
Mungkin saya saja yang polos ketika mendapatkan domain gratis setahun lalu tahun berikutnya berbayar. Karena kepolosan itu, dan dorongan orang lain, saya menerima. Waktu terus berjalan, saya sangat bangga dengan nama sendiri. Tapi ketika rasa nyaman mulai terganggu, itu jadi masalah.
Menggunakan blogpsot, saya saat ini sangat nyaman. Selain itu, mudah dan tidak ribet adalah alasan lainnya. Apakah saya tidak menghargai bangsa ini karena tidak menggunakan domain id? Lupakan soal menghargai karena disana, mereka menghargai.
...
Wow, panjang juga. Intinya adalah perasaan blogger (peserta) lebih utama dari sekedar domain sendiri. Dengan menggunakan blogpsot, saya bisa menghemat anggaran. Dotsemarang belum dapat menghasilkan apa-apa terutama materi.
Yang lebih utama, saya merasa nyaman. Karena ketika LBI sudah dimulai, maka akhir pekan saya benar-benar akan terkuras. Tahun 2016 akan ada 40 blogger dengan tulisan tiap blogger seminggu sekali sekitar 3 posting. Bisa dibayangkan 40x 3 dan saya harus melolotin satu persatu. Apalagi 3 bulan. Blogspot terasa nyaman ketika bisa digunakan untuk menghemat waktu dari smartphone.
"Jangan mengasihi saya karena ini, tolong hargai apa yang saya sudah lakukan. Jangan menasehati saya tentang buruknya apa yang saya lakukan, berikan solusi saja, itu lebih saya hormati"
Komentar
Posting Komentar