Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tidak Ada Blogger Semarang di Liga Blogger Indonesia Musim ke-4/2016


Manchester United kembali tumbang di kandang. Lawannya pun bukan datang dari calon juara. Ya Norwich, Selamat kalau begitu. Sebagai fans, saya marah. Sama seperti kompetisi blogger yang segera menghelat kompetisinya di bulan Januari 2016. Tidak ada wakil Semarang, saya marah dan sedih juga.

Dear blogger Semarang,

Mungkin sebagian dari kalian ada yang sudah tahu Liga Blogger Indonesia. Bila belum tahu, saya akan sedikit ceritakan sebagai berikut. Liga Blogger Indonesia atau LBI sudah masuk edisi keempat tahun 2016. Penyelenggaranya dotsemarang. Ngomongin dotsemarang, pasti kalian tahu siapa orangnya.

LBI dimulai tahun 2013 dan hingga tahun ini, sang juara pun tidak ada datang dari kota Semarang. Sebagai penyelenggara, saya gagal menumbuhkan antusias meski puja-puji datang dari banyak blogger yang mengatakan Semarang keren karena menginisiasi penyelenggaraan yang fenomenal ini. Maklum, ini baru satu-satunya ada di dunia.

Saya sedih, galau dan ingin sekali keluar dari belakang layar sebagai penyelenggara. Bila tidak ada yang bisa menjadi juara, biarkan saya saja yang bermain. Tapi, itu tidak mungkin. LBI lahir dari sebuah kreatifitas dan inovasi serta tekad untuk menyemarakkan dunia perbloggeran tanah air.

Bila Anda menerima mention saya dari twitter, semoga Anda baca postingan ini, saya hanya ingin memberitahu kepada kalian semua. Bahwa Liga Blogger Indonesia dibuat dan diselenggarakan dari kota Semarang, semoga tahun 2017, ada blogger Semarang yang tertarik buat ikutan atau merekomendasikan kompetisi ini kepada yang ingin semangat nulis blog.


Karena apa? Saya tidak ingin tahun 2016 ini terulang lagi tahun depannya. Dalam sebuah permainan sepakbola, maka menendang pelatih, mengucurkan dana, mencari bibit terbaik pastilah dilakukan. Tapi disini, kompetisi nulis blog, tidak diperlukan. Saya hanya berharap kalian tahu bahwa LBI dari Semarang.

Mereka yang bersemangat

Saya senang sekali melihat antusias blogger dari kota lain yang mengikuti LBI. Kadang saya berpikir ketika mereka kalah, saya ingin sekali menolong mereka. Sayang, kompetisi ditentuin dengan poin dan lawan. Jadi, keputusan bukan pada hati nurani. Lebih kepada keberanian dan konsistensi.

...

Saya pernah buat acara semacam konferensi pers saat launching LBI musim kedua. Saya mengundang banyak orang dan komunitas. Saya juga pernah buat roadshow ke beberapa kota dengan mengenalkan LBI, dan saya pernah persentase dihadapan banyak blogger yang sekarang mungkin bisa disebut profesional, bos-bos perusahaan telekomunikasi, blogger senior dan bla..bla.

Bahkan, hadiah yang diberikan dari kantong sendiri maupun donasi. Tapi bukan itu yang ingin saya katakan lewat postingan ini. Saya hanya bilang, ayo semarakkan kota Semarang sebagai tuan rumah dan penyelenggara bahwa kota kita lebih besar dari sisi bloggernya di turnamen Liga Blogger Indonesia. Jangan sampai kesalahan ini muncul lagi tahun berikutnya.

  • Begini salah satu satu cara memberikan hadiah kepada peserta LBI - DONASI.

**Saya mengerti bahwa ngeblog itu tak perlu dipaksa atau dibuat begini. Saya mengerti bahwa tidak perlu berkompetisi untuk disebut blogger. Yang saya tidak mengerti adalah saya hanya berharap lebih tapi tak pernah dapat.

***Saya tampak bodoh sendiri ketika menganjurkan orang ngeblog malah saya sendiri tidak dapat berbuat apa-apa. Seperti ungkapan, tong kosong nyaring bunyinya.


Komentar

  1. Asmarie, selamat dan sukses untuk LBI nya yaa. Ada beberapa alasan kenapa aku ngga ikutan, ntar lah yaa kita ngobrol2 lagi offline aja yaak ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh