Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Lakukan Apa yang Kamu Cintai


Banyak orang menerjemahkan kalimat tersebut dengan kata 'passion'. Saya sendiri cenderung mengartikannya sebagai sebuah pilihan pekerjaan yang kita geluti. Apakah sengaja dipilih ataukah sebuah keterpaksaan.

Kalau sudah berani mengatakan, 'Saya ambil pekerjaan itu', maka mutlak untuk Anda mencintai pekerjaan tersebut secara total. Kalau prinsip saya ini sesuai dengan pandangan Anda, maka kesempurnaan dalam pekerjaan adalah keputusan. Seseorang harus membuat komitmen agar sempurna dalam melakukan pekerjaannya.

Anda tidak perlu menjadi orang terbaik sejagad raya agar diketahui setiap orang. Sukses dalam bidang Anda cukup menjadi terbaik diantara teman-teman di sekitar Anda. Sudah sangat.. sudah cukup.

Sukses tersebut hanya didapat oleh orang-orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi untuk sukses. Setiap orang memiliki kemampuan, tetapi kelebihan membutuhkan kerja keras.

...

Sudah semangat lagi. Tulisan diatas saya ambil dari majalah 'Marketing' edisi November 2015. Kolom Selling & Distribusi yang diisi oleh pak Mindiarto Djugorahardho. Salam kenal, pak.

Alasan saya menulis ini karena membuat orang seperti saya lebih termotivasi. Apalagi saya termasuk orang yang sedang bertahan dengan passion alias mencintai apa yang dilakukan.

Buat adik saya, hambatan terbesar saat mengembangkan passion adalah diri sendiri. Mungkin sangat sulit untuk bertahan disana, tapi asal kamu dapat bertahan, kamu bisa selangkah lebih maju dari sekitarmu.

Mungkin yang baca blog ini juga ada yang sedang kurang semangat. Selamat, Anda sudah benar datang kesini.

*Masih ada yang lain sebenarnya yang perlu saya tulis disini. Tapi lihat saja nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh