Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Orgasme Lebih Efektif untuk Melatih Otak Ketimbang TTS dan Catur ?


Ada yah info beginian? Sempat penasaran juga dan setelah membaca ternyata memang ada. Karena masih berhubungan dengan otak, tentu soal imajinasi saat menulis, artikel ini perlu dimasukkan dalam postingan blog ini. Penasaran kan, cek berikut!


Postingan ini terinspirasi dari site intisari-online.com (26/11). Disana disebutkan adanya penelitian terbaru mengungkap ada hal yang lebih efektif untuk melatih otak, yakni mencapai orgasme.

Sensasi yang timbul saat orgasme akan meningkatkan seluruh aktivitas otak. Sebaliknya, jika kita bermain puzzle atau mengisi TTS, memang terjadi peningkatan aktivitas otak, tetapi hanya bagian kecil otak yang aktif.

"Saat orgasme, ada peningkatan aliran darah ke bagian otak. Hal ini menyebabkan nutrisi dan oksigen yang mengalir ke otak menjadi berlimpah," kata Profesor Barry Komisaruk, neuroscientist, yang melakukan penelitian ini.

Dalam penelitiannya, Komisaruk mengukur aliran darah menuju otak saat orgasme. Peneliti ini sudah lama memfokuskan penelitiannya pada mekanisme biologi dan aktivitas otak saat wanita mengalami rangsangan.

Sebelumnya, ia juga melakukan penelitian mengenai bagian otak mana saja yang aktif saat seorang wanita mencapai klimaks. Orgasme juga diklaim bisa menghalangi rasa sakit.

"Kita harus mengetahui bagaimana otak menghasilkan rasa senang saat orgasme. Mungkin saja hal ini bisa mengobati depresi, kegelisahan, adiksi, atau rasa sakit," ujar Komisaruk.

Dalam sebuah penelitian menggunakan pemindaian otak (MRI), diketahui saat orgasme datang, terjadi reaksi mirip ledakan kembang api. Hampir seluruh bagian tubuh berkontraksi, termasuk otak.

...

Kalau dibilang tabu, ya tabu sih. Jadi saya sarankan yang baca ini harus diatas 17 tahun. Haha..ada-ada saja. Meski begitu, meski juga single harus akhirnya kesebut, penelitian ini semacam minuman penyegar disiang bolong. Ada sensasi yang membuat kita tahu cara lain meningkatkan fungsi otak pada saat berpikir atau berimajinasi.

Saya tidak menyarankan yang begitu. Siapa tahu yang sudah memiliki pasangan, konten ini berguna. Apalagi profesi yang akrab dengan mengasah pikiran.

Original Post klik disini.
Gambar : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat