Menjadi orang lugu itu tak selamanya buruk. Karena keluguan tersebut, kita dapat merasakan keberadaan banyak orang yang ada disekitar. Ada yang peduli ada juga yang mengajari, termasuk yang suka membully. Sayang, ketika seseorang tidak menjadi lugu kembali, orang-orang disekitar pun tak ada lagi yang peduli.
Ini cerita tentang pengalaman saya saat masuk dalam komunitas blogger di kota Semarang. Komunitas yang begitu hangat, dipenuhi orang-orang yang bersemangat dan sesekali bercanda sambil meneguk teh hangat. Saya mencoba tenang, nyaman dan terus belajar.
6 tahun kemudian
Pagi ini (19/12), kota Semarang cuacanya tidak bersahabat. Masih hujan dari kemarin. Eh, nggak gerimis saja. Apakah ini kesan untuk meninggalkan tahun 2015? Entahlah. Sambil mengetik tulisan ini, saya ditemani playlist lagu dengan tema hujan dari aplikasi Joox.
Postingan ini masih berbicara tentang acara
Oppo kemarin yang singgah di Semarang. Masih banyak ide segar untuk menulis dan saya tak tertarik pada lomba yang hadiahnya Oppo R7s. Maklum, lombanya masih pakai banner samping. Gadget sih modern, lombanya itu lho masih jadul.
Ketika Perusahaan Teknologi mengajak Kopdar
Saya senang sekali ketika ada perusahaan teknologi yang membuat acara di Semarang. Karena acara mereka, blogger-blogger Semarang dapat berkumpul alias kopdar.
Memiliki kepentingan dan sama-sama mencari keuntungan adalah simbolis mutualisme yang membuat perusahaan teknologi yang hadir selalu dinanti. Apalagi harapannya adalah andai. Ya, andai di acara nanti bisa dapat gift dari mereka. Khususnya perangkat terbaru mereka. Tapi yang penting dari itu adalah bisa silaturahmi dengan yang lain.
Perusahaan yang datang memang tak sekedar hadir. Mereka sebenarnya ingin menjual. Hanya saja, cara yang digunakan selalu ingin yang soft. Blogger yang kehadirannya sebagai bagian promo event punya daya jangkau yang masih sulit ditandingi.
Saya harus ucapkan 'TERIMA KASIH' pada mereka
Saya tidak lugu lagi seperti beberapa tahun lalu saat hadir di acara kopdar blogger maupun komunitas. Saya punya pengalaman dan itu yang membuat saya percaya diri.
Disatu sisi saya senang disebut lebih keren. Entah karena saya begitu eksis, atau karena senioritas. Padahal mereka yang dulunya menjadi keren sudah move on dari kota ini. Menaklukkan gunung yang paling tinggi untuk mengatakan mereka lebih dari ini.
Satu sisi juga saya sedih ketika hadir di acara seperti ini. Mengapa kita bisa berkumpul disaat ada sebuah acara saja. Apalagi acara ini dari perusahaan bukan dari kita-kita.
Pria yang lugu ini bermimpi untuk menjadikan blogger Semarang lebih ramai lagi. Saya melakukannya dan bahkan membuat acara yang dari kita-kita. Sayang, hanya bertahan kurang dari 2 tahun. Saya pun melewati banyak kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan dotsemarang yang punya waktu kadaluwarsa.
Kini, ketika Semarang punya wadah yang menarik, saya malah mundur dengan mimpi tadi. Saya ingin melihat dan menjadi penonton saja. Biarkan wadah ini terus berkembang dan menjadi sesuatu yang besar. Bukan saya, atau dotsemarang yang abal-abal. Tapi produk asli dari sini.
Semua sudah berlalu, dan ketika ada perusahaan teknologi yang mampir saya percaya bahwa mereka akan selalu ada dan membuat tali silaturahmi kami tetap erat. Saya ucapkan terima kasih untuk ini.
...
Dulu ketika komunitas konsisten, maka mereka akan didatangi perusahaan untuk bekerjasama buat acara. Sekarang kebalik, perusahaan yang buat acara dan komunitas yang hadir disana.
Seperti jam, waktu, hari, dan sebagainya. Mari ucapkan terima kasih kepada mereka yang berinisiatif dan mempersatukan banyak pihak. Apapun alasannya dan tujuannya. Selama itu baik, maka perlu diapresiasi.
Selamat weekend!
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar