Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Berharap Tempat Cuci Itu Bersih



Dulu saya tidak tahu kenapa alasan ibu saya menyuruh saya mencuci piring selain meringankan pekerjaan rumah. Apalagi saya anak laki-laki yang berpikir bahwa itu pekerjaan wanita. Kini saya tahu, itulah takdir saya.


Tahun 2015

Saya baru saja selesai membereskan rumah. Duduk sambil memegang smartphone yang seolah mengalahkan eratnya hubungan dengan pasangan. Ya, kalian pasti tahu status lajang saya diusia sekarang.

Mata ini melirik pada pekerjaan yang belum selesai. Tempat cuci piring! Lumayan banyak dan berserakan yang mungkin bagi sebagian pria membiarkan itu ada disana adalah hal biasa.

Apakah aktivitas dulu sewaktu kecil adalah kunci jawaban diusia sekarang? Saya seolah terbiasa melakukannya. Berarti ibu saya benar, mau perempuan atau laki-laki cuci piring itu harus bisa.

Masa kecil seolah membawa saya pergi ke ruang waktu dimana dulu saya pertama kalinya disuruh mencuci piring. Kerasnya saya dan rasa hormat menuruti kata ibu saya menjadi pelajaran berharga dikala usia menginjak dewasanya pria.

Mungkin saya akan jadi kepala rumah tangga suatu hari kelak yang bisa membantu pasangan. Atau juga, saya melampiaskan diri saya tanpa berbuat apa-apa saat melihat pasangan. Entahlah, saya sempat membaca sebuah website tentang mencuci piring bahwa tubuh yang ada disana akan terlihat seksi.

...

Kadang membiarkan sesuatu yang dirasa tidak baik, membuat hati sangat gelisah. Orang yang disuruh dan terbiasa malah menikmati jam tidurnya yang panjang. Rasanya sia-sia bila setiap hari diberitahu.

Sesekali bolehkan, saya tidak setia pada prinsip. Laki-laki yang baik bukan selalu memberitahu, hanya saja membiarkan terjadi lalu diam sambil nonton tv bukankah membuang pikiran negatif. Ah, semoga sadar adalah harapan kecil dari apa yang selalu dinanti.


Komentar

  1. ya, kita senasib hahaha, lagi nggak asik banget di kos, dapur selalu berantakan habis pulang dari pergi. Selalu ada piring kotor, masakan berantakan, lantai menjijikkan, harusnya pulang itu langsung tidur sih, setiap malem harus bersih2 dulu deh, tidur = harus bersih = nyenyak. Dan kalimat terakhir, pengen teriak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat