Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Hari Ibu, 22 Desember



Apa yang mau ditulis dihari ibu? Bingung sendiri. Sebagian orang yang memiliki ibu memiliki banyak cerita menarik. Mulai dari rasa bangga, bahagia, maupun yang sedih. Saya sendiri, entahlah? Bersikap seperti tidak terjadi apa-apa cuma itu yang bisa dilakukan hari ini.


Selamat hari ibu, mamaku sayang. Maaf hingga sekarang belum bisa berikan yang terbaik. Yang pasti jika ditanya ibu yang terbaik di dunia, hanya satu ibuku. Lupakan soal cerita ini yang nantinya membuat sedih.

Tetap semangat, mah. Dan lekas sembuh. Jangan biarkan dirimu kalah dengan pikiran-pikiran negatif disekitar. 100 tahun seolah tak berarti, tapi 100 tahun nanti, engkau pasti melihat orang-orang yang kau cintai menjadi yang terbaik bagi diri mereka sendiri.

Cepat sembuh, mah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh