Catatan

Pria Tidak Berdaya

Gambar
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat.  Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...

Hari Ibu, 22 Desember



Apa yang mau ditulis dihari ibu? Bingung sendiri. Sebagian orang yang memiliki ibu memiliki banyak cerita menarik. Mulai dari rasa bangga, bahagia, maupun yang sedih. Saya sendiri, entahlah? Bersikap seperti tidak terjadi apa-apa cuma itu yang bisa dilakukan hari ini.


Selamat hari ibu, mamaku sayang. Maaf hingga sekarang belum bisa berikan yang terbaik. Yang pasti jika ditanya ibu yang terbaik di dunia, hanya satu ibuku. Lupakan soal cerita ini yang nantinya membuat sedih.

Tetap semangat, mah. Dan lekas sembuh. Jangan biarkan dirimu kalah dengan pikiran-pikiran negatif disekitar. 100 tahun seolah tak berarti, tapi 100 tahun nanti, engkau pasti melihat orang-orang yang kau cintai menjadi yang terbaik bagi diri mereka sendiri.

Cepat sembuh, mah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pria Tidak Berdaya

Blog Personal Itu Tempat Curhat