Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

SEO & Adsen, Cara Menghasilkan Duit yang Disukai Blogger Ini



Buat blogger, memahami SEO, Adsen dan algoritma lainnya itu sangat menarik. Tapi tidak begitu menarik buat saya. Tapi pengalaman bertemu salah satu jurnalis, membuat saya tahu bahwa buat mereka itu sangat menarik. Salah satu pengalaman menarik yang patut diabadikan disini.


Saya sedang berada di acara konferensi pers bersama awak jurnalis, jumat siang (11/12). Lagi-lagi saya terjebak diantara mereka. Untuk seorang blogger yang sendirian, tentu itu menyenangkan.

Saya berkenalan dengan salah satu jurnalis dan bercerita tentang SEO dan Adsen. Komunitas yang diikutinya, daerah Pati, sangat tertarik dengan cara tersebut. Bagi sebagian dari mereka, mendapatkan uang dengan adsen membuat semuanya memiliki harapan tinggi.

Lantas, omongan tersebut saya cut. Saya kok nggak tertarik dengan itu semua. Dan lagian yang bicara SEO atau Adsen itu sebelum bumingnya blogger sekarang sudah ada. Mereka biasa dinamakan web marketing atau devloper. Namun entahlah, kenapa istilah blogger sekarang malah jadi ikut tercampur.

Lalu, si jurnalis itu berkata bahwa mas sih profesional makanya nggak mau yang begituan. Duh, saya keki jadinya. Dikira orang-orang seperti saya sudah profesional. Padahal masih susah mencari duit mengandalkan blog.

Mengenal SEO dan adsen

Saya bukan anti atau tidak tahu tentang kedua istilah diatas. Hanya saja sebelum saya ngeblog, saya sudah berkenalan dengan hal tersebut. Tapi saya tidak menyebut sebagai blogger dulunya. Saya kenal dengan orang-orang ini biasa mereka disebut webmaker, devloper, internet marketing dan sebagainya.

Agak rancu sekarang. Namun karena istilah blogger semakin membumi, hakikat ngeblog yang hanya mengandalkan tulisan (jaman Raditya Dika) semakin aneh saja. Memang sih perpaduan ngeblog, SEO dan adsen saat ini sudah luar biasa. 

Tapi mbok, jangan disebut blogger. Kan internet marketing, webmaker itu lebih keren. Jangan ambil jatah orang-orang yang mengambil istilah blogger sebagai sesuatu yang dianggap keren.

...

Ini hanya soal sudut pandang dan kadang kita benar dengan pandangan yang kita tawarkan. Memadukan SEO untuk mendapatkan Adsen memang sudah lumrah. Tapi hakikat ngeblog lebih soal konten dan bercerita semenarik mungkin. 

Ini karena blogger memiliki rasa dan perasaan saat menulis. Optimis, sudut pandang dan bonusnya rupiah bila mereka konsisten. Kalau sudah membahas SEO, pastikan Anda lebih keren dari sekedar ngeblog yang menggunakan domain gratisan.

Meski saya tidak pernah bermain ini semua mulai ngeblog dulu, tapi blogger-blogger yang ada di daerah lain memang punya antusias tinggi. Mungkin saja terpapar informasi seperti ini yang mengalir deras. Ya, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Hehe... maaf yah mas jurnalis. Bukan meremehkan, saya malah ingin juga belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh