Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Alasan Pria Masih Single di Usia 29 Tahun

 

Ini bukan sebuah aib atau menyalahkan dosa masa lalu. Akui saja bahwa kemampuan menggaet wanita tidak semudah dulu saat muda. Tapi sebenarnya bukan dua alasan itu mengapa pria seperti saya masih single. Mungkin saya tidak sendiri, masih banyak dari pria-pria yang bahkan diatas usia saya pun masih asyik dengan kehidupannya.

Sepertinya kebingungan saya untuk menjelaskan kepada orang lain mengapa masih single sedikit terbantu dengan postingan dari website sidomi.com. Isinya kurang lebih sama dan 85% hampir benar. Bila ada yang merasa sama dengan saya, mungkin ini bisa jadi referensi buat Anda.

Masih ingin fokus berkarir

Meskipun usia hampir atau sudah menginjak 30-an tahun, tidak semua pria ingin mengakhiri masa lajangnya. Sebagian mereka mempertahankan egonya untuk tetap fokus dahulu dalam meniti karir. Mereka beranggapan bahwa status lajang memudahkan untuk berkonsentrasi saat bekerja.

Ingin menikmati suasana bebas

Sebagian pria  menunda menikah juga disebabkan oleh alasan kebebasan dalam hidup. Mereka menyadari bahwa kehidupan pasca pernikahan akan penuh dengan aturan rumah tangga. Sebagian pria menganggap menikah bisa menghalangi kebebasan tersebut.

Masih punya tanggungan dalam keluarga

Ada juga pria dalam posisi menjadi kepala rumah tangga bagi keluarga besarnya akibat meninggalnya sang ayah.  Bisa juga, pria masih perlu membiaya adiknya yang masih sekolah. Hal ini menjadikannya harus menunda pernikahan lantaran urusan keluarganya dinilai jauh lebih penting ketimbang memutuskan untuk menikah.

Tidak siap dengan finansial

Kala penghasilan pria masih pas-pasan, dia juga akan berpikir untuk menikah. Dia khawatir tidak mampu menghidupi rumah tangganya kelak jika buru-buru.

Belum siap dengan komitmen


Terutama untuk pria playboy, faktor tidak siap dengan komitmen adalah alasan utama yang menghalanginya menikah. Dia masih ragu untuk menentukan seorang wanita spesial yang akan dinikahi.

Original Posting klik disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh