Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tentang Ninok Hariyani



Ini merupakan postingan perdana saya tentang seseorang. Kategorinya adalah 'profil', orang-orang yang menginspirasi, motivasi, orang hebat, dan yang saya suka. Tentu, saya pernah bertemu dengan mereka. Alasan saya menulis ini adalah untuk mengatakan pada dunia, saya mengenal mereka dan belajar lagi dari mereka.


Seperti pelukis, mereka menggambarkan apa yang dilihat lalu menuangkannya lewat kuas dan kain kanvas. Begitu juga, saya. Seorang yang mengaku blogger hanya dengan sekali pengamatan tanpa perlu konfirmasi bagaimana mereka menggambarkan seseorang yang mereka temui lalui ditulis blognya.

Maklum saja, blogger memaksakan moodnya buat menulis. Tidak suka, jangan pernah berharap blogger mau menulis. Bila sebaliknya, tanpa ragu ia menjadi seorang pelukis jenius yang menggambarkan seseorang hanya lewat tulisannya.

Pertama bertemu

Tampil dengan pakaian kasual/ santai, kaos dibalut jaket (semacamnya), beliau menjadi guru Akber dengan tema Copywriting for Selling pada tanggal 5 desember di gedung PIP, Balaikota Semarang. Namanya Ninok Hariyani, wanita kelahiran 8 desember di kota Salatiga (mengacu pada profil youtube).



Rambutnya hitam bergelombang dengan kacamata diwajahnya. Ngomongnya santai dan terbiasa menghadapi audience, meski jumlah peserta hari itu tidak banyak. Suasana hari itu juga mendukung mengingat sang guru kali ini tidak perlu berdiri untuk persentase.

Obrolan kami mengalir layaknya sebuah diskusi santai. Dari sekian CV yang saya baca lewat Internet, beliau yang sekarang lebih suka terhadap branding personal. Layaknya orang dibalik layar, mungkin saja pemilihan kepala daerah merupakan sarana terbaik untuk melihat kemampuan tersebut.

Belajar lagi

Menyenangkan untuk sebuah pertemuan awal. Beliau sedikit memberi banyak pengetahuan tentang copywriting yang lebih ditujukan kepada bisnis atau penjualan. Meski pada dasarnya sebagai blogger, copywriting selalu jadi santapan saya.

Persentase yang dibawakan juga tidak menoton pada teks, gaya visual lewat video dengan beragam contoh periklanan cukup menarik perhatian.

Satu-satunya masalah yang dihadapi beliau adalah persiapan yang kurang matang. Mungkin saja, beliau tidak menyangka ia harus dibuat sibuk mengatur laptopnya demi kelancaran persentasi. Panitia pun dibuat sibuk juga tapi it's OKE.

Dilihat dari laptop yang digunakan, saya tahu seperti apa kelasnya. Beliau dosen juga? Sepertinya Undip bila tidak salah. Kalau salah mungkin ada yang mau membenarkan. Lainnya, pengalaman segudang yang dapat dilihat dari id twitternya @ninokhariyani, sudah sangat mengesankan. Terutama karir jurnalis di beberapa televisi Nasional.

Punya blog

Ternyata selain memenuhi CV di berbagai media sosial, beliau juga menulis blog yang beralamat di  ninokhariyani.blogspot.co.id. Postingan awalnya sudah dipublish sejak tahun 2008. Tahun yang sama saat saya memulai menulis blog. Terakhir beliau posting pada bulan Mei 2015. Sepertinya sudah meninggalkan rumahnya ini.

...

Panjang juga menulis ini, padahal saya mau singkat saja. Bertemu dengan orang baru, memetik pengalamannya dan belajar bagaimana menerapkannya merupakan sesuatu yang wah buat saya. Terlepas dari rasa hormat saya.

Kali ini segini dulu. Sukses buat beliau dan kelas Akber yang sudah mencapai 99 kelasnya. Menulis ini malah membuat saya punya obsesi menulis 1.000 profil yang saya temui. Semoga saja bisa.

*Susah deh! Haha..

Salam blogger

Komentar

  1. Halo Dexter.. apakabar? Tak terasa hampir setaun ya postingan ini. Thanks ya buat tulisan profilnya. Saya punya kesibukan baru dg akademidata.org . Masih dalam tahap pengembangan sih.. Kalo ada waktu, tengok kesana ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. senang bisa menyapa kembali.
      Wah. lama juga.
      Oke, saya meluncur :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh