Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ini Bedanya Seks Bagi Pria dan Wanita




Tulisan ini sudah cukup lama tersimpan di laptop. Mungkin lagi malas dan belum ada ide buat nulis apa pagi buta ini. Yang pasti setelah baca ini lagi, saya baru sadar tentang sesuatu.


Artikel ini diambil dari situ intisari-online.com, yang memberitahu kita tentang pengalaman seks pada pria ternyata sangat berbeda dengan pengalaman seks pada wanita.

Bedanya seks bagi pria dan wanita terletak pada pria merasakan kenikmatan seks pertama-tama sebagai pelepasan dari ketegangan seksual.

Sedangkan wanita merasakan kenikmatan seks dengan cara yang berlawanan. Bagi wanita, kenikmatan terbesar dalam seks bertalian dengan pembentungan ketengangan yang lambat-laun. Semakin besar hasrat seks seorang wanita, semakin dia terpuaskan.

Bagi pria, seks secara instingtif adalah dorongan testosteron ke arah pelepasan klimak akhir. Ketika pria terangsang, ia secara otomatis mencuri pelepasan. Pemenuhannya secara seksual terutama dikaitkan dengan pelepasan ketegangan melalui orgasme.

Secara biologis, dalam tubuh pria terdapat timbunan mani yang menanti dan mencari pelepasan. Tidak seperti pada wanita, yang cairannya dibangkitkan melalui rangsangan, ketika pria terangsang, ia sudah dalam usaha mencari pelepasan. Dengan kata lain, pria berusaha mengosongkan, sementara wanita berusaha untuk diisi.

Hasrat pria yang cepat-cepat ingin merasa dan merasakan rabaan pada bagian-bagian tertentu itu sudah merupakan pembawaan. Pria tidak banyak memerlukan bantuan untuk menjadi terangsang. Ia hanya butuh bantuan untuk meredakan atau melepaskan diri dari ketegangan akibat rangsangan itu.

Dengan kata lain, pria berusaha untuk mengakhiri perasaan terangsangnya, sementara wanita berusaha memperbesar perasaan terangsang itu untuk menghayati lebih dalam gairah seks dalam dirinya.

Wanita sangat menyukai kemampua pria pasangannya untuk dengan perlahan-lahan membangkitkan gairah berahinya, sehingga timbul keinginan agar bagian-bagian tubuhnya yang paling sensitif diraba-raba.

Seperti juga pria yang ingin cepat-cepat melampiaskan gairah seksnya, wanita pun sangat haus untuk merasakan gairah seksnya sendiri semakin bergelora.

Nah, itu tadi bedanya seks bagi pria dan wanita. Semoga bermanfaat untuk membina keharmonisan rumah tangga.

...

Akhirnya ide tulisan ini keluar juga dan bisa dihapus juga. Sudah banyak note yang tersimpan tapi nggak jadi-jadi buat diposting. Postingan ini memberitahu saya, pria maupun Anda seorang wanita. Beginilah perbedaan seks pada diri kita yang berdasarkan jenis kelamin. Dan ini jadi postingan perdana saya soal seks atau sex di blog pribadi. (Menyesuaikan umur, mungkin)

Sumber Original klik disini.
Gambar : Ilustrasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh