Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Review Film Prem Ratan Dhan Payo (2015)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Film yang berhasil menurut saya adalah film yang situasinya sebenarnya sedih, tapi membuat tertawa karena rasa harus dan bahagia. Film Ini adalah salah satunya yang berhasil membuat saya mendapatkan situasi yang saya sebut diatas.
Minggu siang, (6/2), ketika orang rumah pada pergi semua, nonton film Bollywood pun jadi pilihan utama. Film yang beberapa minggu sudah saya incar di situs film streaming. Film yang dibintangi Salman Khan ini beradu duet dengan aktris cantik, Sonam Kapoor.
Genre Romantis komedi
Bercerita semacam dinasti kerajaan di era modern. Salman Khan di sini ada 2. Satunya seorang Pangeran, sangar, dan terlihat kurang menyenangkan bila berada di dekatnya. Bak bumi dan langit, Salman Khan edisi satunya kebalikannya. Pria biasa, baik dan bukan siapa-siapa. Semacam film putri yang tertukar.
Setelah beberapa menit memberikan detail orang-orangnya, film ini sampai juga pada kenyataan Salman edisi kedua (orang biasa) yang bernama Vijay bertukar posisi. Kehidupan Salman Khan sang Pangeran, PREM, yang keluarganya hancur, perlahan diperbaiki oleh Vijay.
Gambar Google : Sonam Kapoor
Secara garis besar, keduanya tertukar karena si Prem diincar orang jahat dan terluka. Jadilah pihak kerajaan menyuruh Vijay bertukar posisi.
Posisi Vijay menjadi Pangeran memudahkannya mendekati Sonam Kapoor yang menjadi tunangan sang Pangeran. Vijay memang sangat fans banget dengan tuan Putri ini. Ya, seperti film-film lainnya. Cerita cinta pun tumbuh dan bersemi diantara keduanya.
Punya banyak sudut pandang
Saya sangat suka dengan film yang punya sudut pandang lain yang dapat diceritakan. Tidak fokus melulu sama pemain utama dan kisah hidupnya. Karena dengan sudut pandang banyak, eksplore film lebih menarik dan kaya cerita.
Kesimpulan
Semua berakhir bahagia tentunya. Cerita yang dibangun sangat menyenangkan, meski itu berada disituasi sedih sekalipun. Selain memberi kesan romantis yang dapat, Salman Khan dengan khas petarungnya memberi banyak tawa setiap filmnya.
Dan ini bukan cerita tentang kedua sepasang kekasih, ada sisi keluarga juga yang dimasukkan. Bagaimana pengorbanan untuk mendapatkan kebahagiaan bersama-sama. Kalau mau nonton film ini, sudah saya kasih link di bawah ini.
Nonton streaming Film Prem Ratan Dhan Payo (2015) klik DI SINI.
Mungkin saja saya akan terhanyut tanpa kata-kata bila tidak membaca koran beberapa hari kemarin. Mengenal istilah Cinephile saat ini sepertinya membuat saya begitu bodoh dan entah dari mana aja selama ini. Padahal ini bukan baru buat saya. Terlambat sedikit tidak masalah, bukan? Ada yang baru tahu seperti saya ini???
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[ Artikel 37#, kategori Dibalik Layar ] Akhirnya, tahun 2025 ini saya bisa kembali merasakan pengalaman menonton film Indonesia bersama para pemainnya. Ada perasaan campur aduk yang sulit diungkapkan. Selama ini, meskipun film-film Indonesia rajin mampir di bioskop Kota Semarang, ada hal yang terasa aneh dan berbeda. Dulu, di bawah bendera KOFINDO , rasanya begitu mudah mendapatkan kabar atau undangan eksklusif untuk bisa nimbrung langsung dengan para pemain. Akses itu terasa begitu dekat, seperti pintu yang selalu terbuka lebar. Tapi tahun ini, situasinya terasa berbeda, seperti mengikuti kebijakan pemerintah yang terus memangkas anggaran. Anehnya, para pemasar modern, seperti influencer dan kreator konten, justru terlihat kebanjiran undangan. Saya jadi berpikir, apakah nasib KOFINDO kini serupa dengan dotsemarang? Apakah aktivitas blogging memang sudah semakin ditinggalkan? Undangan dari Threads Tidak ada usaha yang sia-sia. Keaktifan saya di platform Threads , yang kini ...
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Istilah pacaran jarak jauh atau LDR sudah banyak kita dengar dan lazim. Saya pun pernah mengalaminya dan akhirnya kandas semua. Tapi kalau pasangan suami istri LDR?
filmnya menarik...
BalasHapusSi puteri akhirnya memilih siapa sich?? Sang raja atau kembaran sang raja dilwale?? Msh bingung.. ada yg mau jawabkah??
BalasHapus