Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Perbedaan Ayam Penyet di Semarang dan Samarinda?


Yang saya suka dari kuliner 'Ayam Penyet' adalah ayamnya itu dipenyet. Ya, dipenyet, semacam ditekan-tekan sehingga bentuknya seperti rusak (tidak utuh). Plus sambel khusus yang menggiurkan. Kenyataannya yang saya temui di Semarang ternyata berbeda. Hmm...

Dari dulu ada pertanyaan pada diri sendiri, mungkin kalau ada yang mengerti pas makan pasti saya tanya, mengapa makan ayam penyet di beberapa tempat di Semarang tidak seperti yang saya bayangkan.

Ayamnya tetap utuh digoreng, ditambah sayur dan sambel plus tempe. Dimana penyetnya bila yang saya pesan sebelumnya ditulis ayam penyet. Apakah harus bilang secara khusus pada karyawan rumah makan untuk dipenyet-penyet ayamnya?

Ayam penyet Samarinda

Berbeda dengan ayam penyet yang ada di Samarinda, mungkin inspirasinya dari sini. Setiap makan kuliner ini di sini, saya mendapatkan menu apa yang saya mau. Ayamnya dipenyet-penyet.

Rasanya sangat berbeda dengan ayam goreng biasa. Terutama bumbu khususnya yang melumuri ayam penyetnya. Plus lalapan penambah semangat.

Ada beberapa tempat yang saya tahu untuk menikmati kuliner ini. Entah, apakah sekarang masih di sana atau pindah. Yang jelas, ayam penyet di Semarang berbeda dengan di Samarinda.

...

Indonesia memang memiliki ragam kuliner yang menarik. Meski namanya sama, kadang cara penyajiannya berbeda. Andai di Semarang ada menu ayam penyet yang saya bayangkan tersebut, pasti nikmati sekali dimakan saat siang hari.

Sampai sekarang, saya belum nemu tempat yang saya inginkan tersebut. Kurang mengeksplore, sih. Ada yang mau kasih tahu?

Gambar ilustrasi : Tempat kuliner di Semarang

Artikel terkait kuliner:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng