Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Review & Nonton Film Bajirao Mastani (2015)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Film bertemakan kolosal dan perang ini ternyata menitik beratkan kisah tentang cinta layaknya Romeo dan Juliet. Bukan sekedar cobaan yang menghalangi cerita cinta mereka, tapi bagaimana cara wanita mengorbankan dirinya untuk mendapatkan pujaannya.
Akhirnya saya menonton film ini juga yang katanya berhasil menjatuhkan film favorit yang dibintangi Shahrukh Khan, Dilwale di tahun yang sama, 2015. Gara-gara berita yang mengatakan begitu, saya jadi penasaran dengan film Bajirao Mastani ini.
Trailer film
Yang belum menonton, mungkin bisa melihat dulu trailer film Bajirao Mastani di atas. Disajikan dengan tampilan full HD, trailernya saja sudah buat ngiler.
Review
Buat yang belum terbiasa nonton film Bollywood, mungkin akan agak sedikit boring diawal. Tapi tenang saja, rasa bosan langsung hilang dengan hadirnya Bajirao dengan tampilan kepala pelontos.
Saya juga sempat ragu, untungnya berlalu. Hadirnya Deepika Padukone yang menggunakan pakaian perang bertemu dengan Bajirao yang diperankan Ranveer Singh membuat alur cerita semakin menarik. Terus lurus dan menaikkan level rasa kagum.
Pada akhirnya keduanya jatuh cinta. Judulnya yang mengambil Bajirao Mastani merupakan nama dari kedua pemain utama di film ini. Meski ada Priyanka Chopra, cerita utamanya tetap pada Bajirao dan Mastani.
Penghalang pertama kisah mereka adalah perbedaan agama. Bajirao beragama Hindu dan Mastani beragama Islam. Isu yang selalu ditampilkan kalau nonton film India rasanya.
Kedua, Bajirao yang terlihat ganas dan tegas sudah memiliki Istri (Chopra). Penghalang ini tidak membuat Mastani gentar untuk menuntut cintanya yang begitu besar. Akhirnya mereka menikah juga.
Ketiga, soal keluarga dan budaya. Keluarga Bajirao tidak ingin keluarganya tercampur dengan budaya luar. Ini jadi mengingatkan saya juga cerita yang kurang lebih sama yaitu Jodha Akbar. Beberapa adegan, cerita film ini juga disebut sebagai roll model bagaimana dua agama dan budaya bisa bersatu.
Jangan berharap banyak perang
Ini benar-benar kisah asmara yang terjadi pada jamannya Bajirao Mastani. Apakah ini kisah nyata atau tidak, saya pastinya sangat suka (meski nunggu gambarnya bagus buat ditonton streaming).
Bajirao yang terkenal hebat dalam berperang memang memberi kekaguman sendiri di film ini. Kumis yang mengingatkan saya tentang produk penumbuh kumis benar-benar menggambarkan seorang pria sejati. Tajam, dan ahli perang.
...
Film dengan durasi 2 jam 30 menit ini pada akhirnya tidak mempertemukan kisah keduanya dan layaknya Romeo & Juliet yang harus berpisah, kalau ini mungkin disebut abadi.
Sebagai pria, sosok Bajirao menginspirasi saya tentang kekuatan cinta seorang wanita. Mastani rela datang dengan berbagai halangan yang menghalangi. Memang jago perang, tapi hambatan yang dihadapi membuat saya berpikir, ada nggak wanita seperti ini.
Sebagian yang saya tahu, wanita di jaman sekarang (kecuali seseorang), selalu pria pertama yang datang kepadanya. Bila tidak tersentuh, jangan harap deh mendapatkan hatinya.
Ini berbeda dengan Bajirao yang tanpa gombal sedikit pun membuat Mastani tertarik. Bajirao benar-benar tertarik karena keberanian Mastani sebenarnya. Dan belati yang diberi Bajirao membuat Mastani sudah bertekuk lutut terhadap cintanya. Beh..lebay :)
Kebanyakan review nggak jelas, mungkin langsung saja nonton filmnya biar lebih tahu dan seru. Berikut LINK yang mengarahkan film Bajirao Mastani. Gambarnya sudah bagus dengan subtitle. Saranin nonton streaming aja ketimbang di download (asal koneksinya kencang ).
Pertama cuma lihat poster filmnya melihat Priyanka Chopra sbg salah satu pemain sudah membuat penasaran dengan film ini. Setelah baca review ini ternyata sutradaranya Sanjay Leela Banshali jadi semakin penasaran. Kayaknya harus nonton film ini deh.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Postingan ini terinspirasi dari komentar dari dalam blog ini sendiri. Padahal dari awal, blog merupakan tempat personal branding seseorang. Bila digunakan untuk personal, ia biasanya akan mengisinya dengan curhat, portofolio dan aktivitas. Bagi perusahaan, blog merupakan cerita dibalik mereka sendiri.
Pernah merasakan manisnya dikejar gebetan yang tak menghiraukan bagaimana sakitnya setelah putus suatu hari nanti. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan yang selalu setia, pandai mendengar, selalu memberi motivasi untuk saling menguatkan dan menceritakan hal-hal kecil yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Kini setelah putus, jangan berharap cerita manis diawal akan sama. Perlu diketahui terlebih dahulu, sifat buruk ini bukan berarti semua pria diumur 29 tahun akan sama. Ini sebuah judul yang menarik dan penulisnya saja yang mengalami. So, baca saja ceritanya. Kamu seperti kekanak-kanakan, deh. Kenapa tiap punya mantan, hobinya ngajakin balikan. Tiba-tiba saja kalimat tersebut terlontar dalam sebuah pesan singkat yang terkirim buat saya yang memang berusaha berkomunikasi dengan mantan. Seperti kena serangan jantung tiba-tiba. Dan saya membencinya, marah dan kesal. Marahnya kepada momen yang waktu ia sampaikan. Saya memang bermaksud berbaikan dengan mant...
Pertama cuma lihat poster filmnya melihat Priyanka Chopra sbg salah satu pemain sudah membuat penasaran dengan film ini. Setelah baca review ini ternyata sutradaranya Sanjay Leela Banshali jadi semakin penasaran. Kayaknya harus nonton film ini deh.
BalasHapushaha.... akhirnya nonton juga kan.
HapusAyo direview. Saya sudah review versi cowoknya. Bagian akhirnya tidak menyenangkan tapi ceritanya membuat penonton bisa up up terus.
Link film nya dong
Hapus