Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jalan Pramuka, Kawasan Tempat Makan Murah di Samarinda



Bila di Semarang yang terkenal kawasan untuk mahasiswanya adalah Tembalang, maka di Samarinda namanya Pramuka. Nama jalan / daerah ini identik dengan tempat makan dan nongkrong yang pas buat mahasiswa. Rekomendasi buat yang sedang cari buat makan tapi harga bersahabat.

Kantong yang mulai menipis memang menjadi alasan tersendiri buat saya yang sedang berada di Samarinda. Andai di sini ada warteg pasti lain ceritanya. Tapi mungkin saja harganya juga tetap tidak murah.

Niat itu ternyata kesampaian saat adik bungsu saya membawa ke daerah yang bernama jalan Pramuka. Lama tidak kesini membuat saya takjub. Kawasan ini benar-benar hidup sekarang. Semua aspek ekonomi rakyat hadir di sini. Seperti kolam yang berusaha mewadahi ikan-ikan dengan prosfek masa depan yang menguntungkan.

Warung makan Ridho Ilahi

Bangunannya sangat sederhana, semacam rumah. Kurang lebih sama dengan warteg-warteg yang ada di Semarang. Termasuk penyajian makanannya. Pilih ini pilih itu, tinggal bilang saja. Selesai makan, bilang deh makan apa saja. Sama kan seperti warteg.


Seperti warteg tapi bukan warteg

Ini adalah tempat makan yang direkomendasikan adik saya. Katanya di daerah Pramuka, ia sering makan di sini saat pulang sekolah. Saya melihatnya sepertinya ini memang murah.

Ya, pilihan ada pada pengunjung yang mau makan jadinya. Mau lebih murah lagi, tentu yang dipilih tidak begitu banyak ragam kulinernya. Kalau perlu makan nasi dan kuah, hehe..

...

Selama 1 bulan di Samarinda, saya cuma mampir kesini sekali. Sebenarnya pengen lagi dan melihat potensialnya kawasan ini membuat saya tergiur untuk membrandingnya. Tapi pikir-pikir ntar saja. Saya masih ada yang lain dulu untuk dikerjakan.

Buat teman-teman yang nyasar ke halaman blog ini, mungkin bisa dicoba. Lokasinya sendiri bila dari mall Lembuswana adalah menuju ke stadion Sempaja. Lebih simple lagi, gunakan aplikasi petunjuk jalan saja agar lebih cepat. Soal koneksi Internet, saya sudah menuliskannya juga di page Samarinda di SINI.

Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh