Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Selamat Hari Blogger Nasional 2015
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Tahun 2015, perayaan hari blogger lebih ramai daripada tahun sebelumnya menurut saya. Apalagi ada acara offline yang pernah saya ulas sebelumnya. Timeline mendadak ramai dari semua kegiatan yang sudah dipersiapkan mateng jauh-jauh hari. Saya sendiri? Hanya mampu mengucapkan dari akun twitter pribadi dan juga, ini yang dinanti-nanti. Liga Blogger Indonesia musim baru sudah siap menanti.
Hari blogger yang seharusnya dimaknai dengan sebuah perayaan dan nilai-nilai penghargaan terhadap pencapaian tidak begitu menyentuh bagi saya tahun ini. Makanya saya absen dari acara offline yang selalu saya hadiri meski tempatnya jauh.
Selain kehilangan jati diri dari makna sebuah komunitas yang pernah saya bentuk dan ikuti, sepertinya kehilangan sesuatu yang diperjuangkan dan bahkan obsesi yang ingin dicapai benar-benar pukulan telak bagi saya tahun ini. Yah, ini masih soal website dotsemarang yang kena suspend.
Begini rasanya roda berputar
Banyak cerita yang saya kumpulkan di sana. Karena bisikan juga, saya berani meninggalkan platform blogdetik dan mengkustom lebih mandiri. Di sana juga semua kisah kebersamaan, membangun komunitas, melihat pertumbuhan Semarang yang dari awal hingga sekarang dan berhubungan dengan banyak pejabat, perusahaan maupun orang-orang hebat, kini harus dimulai dari awal lagi. Sungguh berat perjuangan rasanya.
Sudah siap berperang, tapi..
Saya benar-benar merasakan roda berputar. Melihat orang-orang dibalik dotsemarang hanya diam. Mereka sudah move on semua. Bahkan, mereka sudah selangkah lebih tinggi dari saya. Orang-orang yang potensial, kini semuanya berada di ibukota. Saya sendiri, masih ingin menyelesaikan mimpi dengan kota Semarang.
Entah sejak kapan saya merasa iri dengan kebersamaan komunitas blogger lainnya. Mereka yang bertahan tanpa lelah melihat waktu menjadi berbeda dari apa yang saya pikirkan. Bila komunitas baru bisa bertahan 2 tahun dengan semangat kebersamaan itu wajar. Tapi yang lebih dari 5 tahun, itu benar-benar luar biasa.
Dari mereka saya belajar bahwa mereka tetap menjaga kebersamaan. Berbeda dengan saya yang ingin menyelesaikan mimpi dan bertahan dengan pekerjaan ngeblog yang tak ada yang membayar. Yah, hari blogger melihat kebersamaan selalu membuat iri.
Tahun 2015 saya sudah siap berperang sebenarnya. Banyaknya media online yang tumbuh dan dikelola secara profesional, bahkan menggaji pencari beritanya, membuat saya lebih bersemangat. Memang jadinya kebanyakan informasi tapi untuk sebuah alasan dulunya sulitnya mencari berita di Semarang, itu membuat saya bangga. Ini luar biasa.
Riwayat dotsemarang
Sayangnya, setelah melepaskan mbak Ismi dan berperang sendiri untuk memberikan info update seputar Semarang, kegagahan saya jatuh seketika. Website dotsemarang resmi kena suspend. Dan sebagai warga Cancer, saya membencinya. Pelajarannya, jangan pernah mendapatkan gratisan diawalnya.
Berharap pada Liga Blogger
Meski harapan saya sepertinya sudah pupus karena saya yakin, membangun blog itu tidak mudah terutama menarik perhatian sponsor, perusahaan, lembaga dan lainnya untuk bekerjasama, saya setidaknya punya harapan tersisa.
Ibu saya tahu betul bagaimana dotsemarang berdiri, punya kantor dari kos-kosan, hingga mengenal orang-orangnya, kini beliau terbaring lemah pasca operasi. Dan saya masih berharap beliau tahu apa yang saya perbuat.
Perayaan hari blogger tahun ini membuat saya juga akhirnya membuka pendaftaran kompetisi Liga Blogger Indonesia tahun 2016. Silahkan lihat saja Formnya di postingan halaman. Maaf, saya tidak akan menggunakan website untuk LBI. Saya masih trauma dengan website berbayar yang ujung-ujungnya kurang menyenangkan.
Saya sempat pesimistis membuka pendaftaran tahun 2016. Apalagi blogger-blogger sekarang sudah sangat sukses menggaet banyak orderan menurut saya. Coba lihat saja blog pribadi mereka, blogger yang saya kenal, banyak postingan review. Saya harus maklum karena inilah tujuan akhirnya.
Saya tahu dan tetap tahu. Bahwa membuka kompetisi tidaklah mudah lagi. Selain hadiah yang selalu jadi patokan, kompetisi ini masih aneh bagi blogger Indonesia. Ngapain sih nulis pake dibuat tanding segala. Saya cuma berusaha membuat orang-orang tetap terhubung dan membuat blogger-blogger yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Semoga benar harapannya.
5 tahun lalu, dotsemarang yang masih menginspirasi
....
Selamat hari blogger Nasional buat rekan-rekan blogger tanah air. Saya tahu, kini saya sudah tidak asyik lagi. Setidaknya perayaan ini membuat saya punya sejarah dan cerita yang akan saya banggakan beberapa tahun kedepan. Mungkin akan berbeda jadinya. Seperti biographi yang selalu dikenang.
Ngeblog itu mudah, yang susah adalah menjaga tetap konsisten. Apa pun kriteria yang ditampilkan, pada akhirnya semua kembali pada sesuatu yang bernilai. Sampai jumpa dengan perayaan ditahun-tahun berikutnya.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Selamat bertambah usia untukku. Di tengah perayaan sederhana yang kuhidupkan lewat tulisan ini, aku memilih tema “Pria Tidak Berdaya” sebagai cermin perjalananku. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk memeluk kejujuran—tentang diriku, tentang hidup, dan tentang harapan yang masih kugenggam erat meski kadang terasa rapuh. Dalam bahasa Indonesia, “berdaya” berarti punya kekuatan, kemampuan, atau kemauan untuk menghadapi hidup—entah itu menyelesaikan masalah, mengejar mimpi, atau sekadar bangun dari tempat tidur dengan semangat. Tapi di usia ini, aku merasa berada di sisi sebaliknya: tidak berdaya. Bukan karena aku menyerah, tapi karena hidup terasa seperti permainan yang aturannya terus berubah, dan aku sering kehabisan napas untuk mengejar. Hampa di Tengah Keramaian Di usia 39, aku melihat banyak pria seusia ku hidup dalam ritme yang sepertinya lebih “hidup”. Mereka punya pekerjaan yang memberi kepastian—gaji bulanan yang datang tanpa drama, hanya perlu mengatur apa yang masuk ke ...
Postingan ini terinspirasi dari komentar dari dalam blog ini sendiri. Padahal dari awal, blog merupakan tempat personal branding seseorang. Bila digunakan untuk personal, ia biasanya akan mengisinya dengan curhat, portofolio dan aktivitas. Bagi perusahaan, blog merupakan cerita dibalik mereka sendiri.
Pernah merasakan manisnya dikejar gebetan yang tak menghiraukan bagaimana sakitnya setelah putus suatu hari nanti. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan yang selalu setia, pandai mendengar, selalu memberi motivasi untuk saling menguatkan dan menceritakan hal-hal kecil yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Kini setelah putus, jangan berharap cerita manis diawal akan sama. Perlu diketahui terlebih dahulu, sifat buruk ini bukan berarti semua pria diumur 29 tahun akan sama. Ini sebuah judul yang menarik dan penulisnya saja yang mengalami. So, baca saja ceritanya. Kamu seperti kekanak-kanakan, deh. Kenapa tiap punya mantan, hobinya ngajakin balikan. Tiba-tiba saja kalimat tersebut terlontar dalam sebuah pesan singkat yang terkirim buat saya yang memang berusaha berkomunikasi dengan mantan. Seperti kena serangan jantung tiba-tiba. Dan saya membencinya, marah dan kesal. Marahnya kepada momen yang waktu ia sampaikan. Saya memang bermaksud berbaikan dengan mant...
Komentar
Posting Komentar