Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Tantangan Laki-laki Muda Sekarang Untuk Mengikuti Perkembangan Jaman (Teknologi)


Saya harus sedikit bersabar dengan kenyataan bahwa laki-laki muda yang saya temui dan termasuk adik saya paling bungsu, masih belum mengikuti perkembangan jaman yang makin hari selalu mengalami perubahan. Apa yang salah kalau begini? Teknologi yang diharapkan menyadarkan mereka hanya dibuat sebagai kebahagiaan belaka. Oh, no! 

Banyak statistik mengatakan generasi yang lahir tahun 90-an adalah generasi yang luwes terhadap teknologi. Mereka sangat mudah beradaptasi. Berbeda dengan generasi yang lahir di bawah tahun 90-an, seperti saya contohnya atau ibu bapak saya, yang harus mengikuti tren apa saja yang sedang berkembang.

 Internet jendela dunia

Pernah dengar istilah buku adalah jendela dunia? Sampai sekarang saya masih percaya dengan istilah tersebut. Kini, ada istilah baru yang kurang lebih sama namun sedikit berbeda. Ya, teknologi. Dari Internet hingga gadget semua saat ini mendukung untuk seseorang dapat melihat dunia lebih luas lagi.

Tantangan laki-laki muda sekarang

Saya akan menggaris bawahi terlebih dahulu siapa yang saya maksud di sini. Generasi ini yang saya temui adalah mahasiswa yang kuliah semester 1 & 3. Seperti survei dadakan saja, melibatkan mereka ke dalam tulisan ini. Ya, sedikit improvisasi.

Keduanya lahir dari generasi 90-an. Mereka juga terpapar teknologi, serta teknologi yang up to date. Hanya saja yang membuat mereka tidak mengikuti perkembangan jaman adalah kemampuan beradaptasi. Entah karena ekosistemnya yang tidak mendukung (baca lingkungan) atau mereka sendiri tidak percaya diri.

Teknologi yang saat ini berkembang pesat buat mereka hanyalah sarapan, makan siang dan makan malam. Tidak lebih dari itu. Tak ada pemanfaatan lebih selain sebuah kewajiban sebagai seorang pengguna. Saya bahagia di sana, tidak ketinggalan jaman dan saya punya teman.

Teknologi bukan seperti itu. Banyak hal menarik dan bermanfaat bahkan menguntungkan bila mereka dapat menjangkau sesuatu yang kasat mata. Semua itu hanya dapat diterapkan bila mereka berani menantang diri dan berusaha berpikir maju. Ya, gunakanlah teknologi bukan sekedar teknologi. Karena anak SD saja juga sudah menggunakan teknologi tersebut.

Cara mengembangkan diri dengan perubahan jaman

Semuanya sudah ada disekitar namun dari seringnya saya bicara dengan mereka dan mengamati keadaan, seolah mereka pasrah dengan apa yang terjadi. Mengalir seperti air di pegunungan yang indah lalu ke sungai dan menuju laut.

Berikut hal-hal yang bisa dicoba untuk mengembangkan diri ;
  • Diri sendiri
Semua harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Apakah kamu ingin maju atau hanya diam membatu. Cobalah naikkan level dirimu yang sekedar manusia biasa menjadi manusia super. Percuma rasanya kalau gadget yang dipegang hanya sekedar memperindah hidup saja.
  • Jangan jadi seorang pengguna saja.
Gadget sudah keren itu percuma bila kamu tidak mengikuti perkembangan jaman. Saat ini sedang berkembang yang namanya 'Smart City' (kamu bisa baca di blog ini juga). Kota aja bisa dibuat pintar, masa kamu nggak mau dikatakan seperti itu juga. 

Kamu tidak perlu menguasai semua teknologi, tapi kamu harus tahu seperti apa dunia ini terjadi saat ini. Apakah kamu tahu buzzer, marketing online, media sosial, fotografi dan sebagainya. Eksplore semuanya dari sekarang. Kalau masih bingung tanya kepada mereka yang mengerti, atau saya. Saat ini semua orang dapat terhubung. Jangan ragu untuk bertanya.
  • Buka mata
Pernah lihat ibu-ibu di jalan sedang bermain smartphone? Apa yang dilakukan? Kejadian-kejadian disekitar perlu juga kamu ketahui. Teknologi tidak dapat terpisahkan sekarang. Kalau kamu melihat sesuatu yang dirasa kurang, kamu bisa membuatnya lebih. Buka mata dan lihat apa yang ingin kamu lakukan dengan semuanya itu.
  • Bangun ekosistem
Saya pernah membangun ekosistem dan berhasil membuka mata banyak orang-orang disekitar saya. Meski begitu akhirnya saya sendiri juga. Bukan itu ceritanya, tapi bagaimana saat sendiri itu tidak menyenangkan. Kamu harus berkumpul dengan banyak orang yang ahli dibidangnya masing-masing.

Paling mudah adalah berkumpul dengan komunitas. Ingat, komunitas bukan organisasi. Mereka lebih mengutamakan rasa hormat. Kamu datang dan pergi jangan lupa bilang permisi. Saat ini banyak orang lupa dengan itu. Bila tidak berkomunitas, ajak beberapa teman ngobrol sambil ngopi di kedai kopi. Coba aja kumpul tiap akhir pekan.
  • Cari tujuannya
Setelah semua informasi dan lainnya kamu dapat, mulai menulis tentang tujuan kamu hidup sekarang. Apakah besok mau kerja di sini, jadi seorang yang ahli, atau bermanfaat bagi masyarakat (kalau perlu negara). Setelah menetapkan tujuan berarti kamu siap dengan tantangan. Ingat berbeda akan membuatmu merasa ditepikan, kesepian dan tidak menyenangkan. Jangan takut soal ini. Semua indah pada waktunya.
  • Selalu belajar
Manusia itu terkadang ada yang merasa kurang dan ada yang merasa lebih. Saya yakin semua itu tidak akan memberi sesuatu yang hebat bila kita tidak belajar lagi. Yang membedakan kita dengan orang lain adalah kemampuan dan informasi. Saat kamu bertemu dengan orang yang kemampuannya di bawah kamu, tentu kamu lebih baik. Sebaliknya, kamu akan merasa kurang. Prinsipnya adalah selalu ada yang lebih tinggi dari orang lain. Entah itu disekitar maupu dibelahan bumi lainnya.

...

Ini bukan tentang menaklukkan seorang wanita atau menjadi jantan di lingkungan sekitar. Ini hanya soal bagaimana meningkatkan kemampuan dan cara belajar lebih baik. Dunia terus berputar, saya hanya tidak ingin saat bertemu lagi dengan seseorang yang hanya pasrah dengan keadaan. 

Mungkin saja saya juga salah karena seolah sok tahu, karena saya hanya berusaha belajar dari pengalaman saya saja. Kesan pertama adalah hal yang membuat kamu dinilai seperti apa? Banyak laki-laki muda di luar sana lebih baik karena mereka mendapatkan apa yang mereka tidak dapatkan di sekitar kalian.

Bangun semuanya dan cobalah melihat dunia yang lebih luas lagi. Jangan sebagai penikmat tapi pembuat. Dunia memang tak butuh kamu saat ini, tapi lingkunganmu saat ini butuh kamu. Mungkin bertahap, dan itu ngajarin kita bertindak. Sukses buat semuanya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh