Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Goodbye dotsemarang!


Terima kekalahanmu dengan kepala tegak, mata terbuka, dengan keanggunan, bukan kecengengan anak kecil.


Kara Digio Vanna.

Akhirnya. Semua kenangan, perjuangan, dan kebersamaan yang dibangun selama ini harus berakhir hanya 1 hari. Senin, 5 Oktober 2015, website dotsemarang harus disuspend. Alasannya, menjaga keseimbangan.

Saya senang bersepeda beberapa tahun terakhir ini. Melewati jalan-jalan kecil dan menerobos matahari. Bila terpaksa malam hari, saya selalu menyiapkan strategi. Seperti kamera ponsel yang minim cahaya, vitamin, dan Antangin. Obat terakhir akan jadi minuman wajib setelah pulang malam hari dari acara atau liputan dengan bersepeda. *Masuk angin.

Setelah foto didapat, info yang mujarab (karena saya berada ditempat), saya beristirahat. Hampir 2 tahun terakhir pola tidur saya sudah diatur. Setidaknya, saya harus tidur maksimal 4 jam sehari. Jadi agak aneh kalau saya tidur lebih awal dibawah jam 10 malam.

Pagi buta, jam 12 malam atau jam 1 pagi, saya mulai menulis. Baik artikel yang tersimpan beberapa hari, atau yang baru dan juga artikel yang masih sangat fresh. Pekerjaan saya menulis dotsemarang berakhir saat matahari mulai terbit. Ah, lega menyelesaikan tugas menulis.

Saya sadar dengan kesehatan tubuh saya sendiri bila ini bukan robot. Olahraga dengan jalan kaki jadi menu wajib menetralkan pikiran dan menyegarkan ide-ide baru untuk menambah referensi menulis di dotsemarang.

Olahraga saya selesai, dan lanjut mengupdate media sosial. Sebelum makan siang, aktivitas saya berakhir. Istirahat sejenak untuk menanti sore dan mulai berburu informasi. Begitulah siklus saya hidup 1 tahun terakhir.

Saya belajar ikhlas

Saya selalu iri dengan kebersamaan komunitas meski mereka tak bersama lagi dalam satu lingkaran. Mereka tetap mendukung, memberi kabar dan tetap bahagia. Dotsemarang, lupakan. Ini hanya membuat saya seperti anak kecil yang terus merengek-rengek.

Setelah melepaskan mbak Ismi, orang paling setia bersama dotsemarang, karena alasan fokus kuliah, dotsemarang adalah pegangan terakhir saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya berusaha mengerjakannya sendiri dan berusaha ikhlas dengan keadaan yang dijalani.

Sekarang, dotsemarang pun yang masa aktifnya masih tahun 2017, sudah tidak ada lagi. Sedih rasanya bila melihat kebelakang. Buat kantor meski kamar kos-kosan, pamer kartu nama, ketemu dinas pariwisata, acara di Jakarta dan sebagainya. Saya belajar ikhlas.

Andai..

Hampir 2 minggu saya berada di rumah sakit Samarinda karena ibu mengalami tekanan (pembuluh darah pecah). Saya benar-benar tidak fokus untuk mengubah kehidupan saya yang terlalu lama di Semarang. Hidup saya berubah 360 derajat.

Saya berusaha menempatkan diri untuk melihat apakah saya bisa mengerjakan pekerjaan utama saya menulis di dotsemarang. Internet yang mahal, tinggal di ruangan yang penuh keluarga pasien, duit yang terus menipis, dan keluarga yang datang silih berganti.

Andai.. saya dari dulu belajar bagaimana me-maintenance sebuah website dan cpanel dari rekan saya, pasti tidak begini. Teman saya yang mengurusi tidak lagi bersama dotsemarang, ia fokus dengan pekerjaannya juga.

Andai.. waktu masih panjang saat diberitahu website dotsemarang terus mengalami trouble, dan saya bisa pulang ke Semarang untuk memperbaiki, mungkin saya bisa tersenyum dan percaya bahwa orang baik itu ada.

Andai, ibu tidak sakit dan masih sehat, saya tidak pulang ke Samarinda. Kejadiannya tidak begini. Dotsemarang dan keluarga besarnya yang masih komunitas pernah saya bilang kepada beliau, inilah pekerjaan saya. Dan beliau percaya.

Andai dan andai.. seperti sebuah film dengan cerita kapsul waktu saja. Kadang berpikir demikian, namun nasi sudah menjadi bubur. Saya tahu perjuangan masih belum berakhir. Masih butuh waktu dan terus berusaha.

...

Saya menulis ini bukan untuk memberikan statment buruk pada siapa pun. Bagi saya, menulis blog adalah teman terbaik yang hanya mampu menampung semua keluh kesah. Jadi jangan berpikir saya sedang berpikir negatif terhadap seseorang.

Sebenarnya saya mencoba juga mencari seorang wanita untuk menggantikan blog, tapi tak pernah mampu bertahan. Hanya menjadi pendengar saja itu tidak mudah.

Kini, dotsemarang bukan saja tidak berkomunitas, tapi tidak juga memiliki semangat dari apa yang diimpikan yang pernah memberikan harapan.

Good bye dotsemarang.
Mungkin ini yang terbaik saat ini.

Komentar

  1. Semoga ibu mas Dexter lekas sembuh dan mas Dexter kembali ke dot semarang atau membuat sesuatu yang baru, bisa slash semarang atau hestek semarang.

    "Hidup saya berubah 360 derajat"
    Berarti hidup Anda stagnan, 360 derajat sama dengan 0 derajat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Terima kasih.

      Oh iya,.. Yang benar 180 derajat
      Trims sudah diralat :)

      Hapus
  2. mungkin ini yang terbaik,...
    tetep semangat mas... eh.... Dek Bro..
    Lekas Besar Ya...
    Piss

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh