Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Goodbye dotsemarang!


Terima kekalahanmu dengan kepala tegak, mata terbuka, dengan keanggunan, bukan kecengengan anak kecil.


Kara Digio Vanna.

Akhirnya. Semua kenangan, perjuangan, dan kebersamaan yang dibangun selama ini harus berakhir hanya 1 hari. Senin, 5 Oktober 2015, website dotsemarang harus disuspend. Alasannya, menjaga keseimbangan.

Saya senang bersepeda beberapa tahun terakhir ini. Melewati jalan-jalan kecil dan menerobos matahari. Bila terpaksa malam hari, saya selalu menyiapkan strategi. Seperti kamera ponsel yang minim cahaya, vitamin, dan Antangin. Obat terakhir akan jadi minuman wajib setelah pulang malam hari dari acara atau liputan dengan bersepeda. *Masuk angin.

Setelah foto didapat, info yang mujarab (karena saya berada ditempat), saya beristirahat. Hampir 2 tahun terakhir pola tidur saya sudah diatur. Setidaknya, saya harus tidur maksimal 4 jam sehari. Jadi agak aneh kalau saya tidur lebih awal dibawah jam 10 malam.

Pagi buta, jam 12 malam atau jam 1 pagi, saya mulai menulis. Baik artikel yang tersimpan beberapa hari, atau yang baru dan juga artikel yang masih sangat fresh. Pekerjaan saya menulis dotsemarang berakhir saat matahari mulai terbit. Ah, lega menyelesaikan tugas menulis.

Saya sadar dengan kesehatan tubuh saya sendiri bila ini bukan robot. Olahraga dengan jalan kaki jadi menu wajib menetralkan pikiran dan menyegarkan ide-ide baru untuk menambah referensi menulis di dotsemarang.

Olahraga saya selesai, dan lanjut mengupdate media sosial. Sebelum makan siang, aktivitas saya berakhir. Istirahat sejenak untuk menanti sore dan mulai berburu informasi. Begitulah siklus saya hidup 1 tahun terakhir.

Saya belajar ikhlas

Saya selalu iri dengan kebersamaan komunitas meski mereka tak bersama lagi dalam satu lingkaran. Mereka tetap mendukung, memberi kabar dan tetap bahagia. Dotsemarang, lupakan. Ini hanya membuat saya seperti anak kecil yang terus merengek-rengek.

Setelah melepaskan mbak Ismi, orang paling setia bersama dotsemarang, karena alasan fokus kuliah, dotsemarang adalah pegangan terakhir saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya berusaha mengerjakannya sendiri dan berusaha ikhlas dengan keadaan yang dijalani.

Sekarang, dotsemarang pun yang masa aktifnya masih tahun 2017, sudah tidak ada lagi. Sedih rasanya bila melihat kebelakang. Buat kantor meski kamar kos-kosan, pamer kartu nama, ketemu dinas pariwisata, acara di Jakarta dan sebagainya. Saya belajar ikhlas.

Andai..

Hampir 2 minggu saya berada di rumah sakit Samarinda karena ibu mengalami tekanan (pembuluh darah pecah). Saya benar-benar tidak fokus untuk mengubah kehidupan saya yang terlalu lama di Semarang. Hidup saya berubah 360 derajat.

Saya berusaha menempatkan diri untuk melihat apakah saya bisa mengerjakan pekerjaan utama saya menulis di dotsemarang. Internet yang mahal, tinggal di ruangan yang penuh keluarga pasien, duit yang terus menipis, dan keluarga yang datang silih berganti.

Andai.. saya dari dulu belajar bagaimana me-maintenance sebuah website dan cpanel dari rekan saya, pasti tidak begini. Teman saya yang mengurusi tidak lagi bersama dotsemarang, ia fokus dengan pekerjaannya juga.

Andai.. waktu masih panjang saat diberitahu website dotsemarang terus mengalami trouble, dan saya bisa pulang ke Semarang untuk memperbaiki, mungkin saya bisa tersenyum dan percaya bahwa orang baik itu ada.

Andai, ibu tidak sakit dan masih sehat, saya tidak pulang ke Samarinda. Kejadiannya tidak begini. Dotsemarang dan keluarga besarnya yang masih komunitas pernah saya bilang kepada beliau, inilah pekerjaan saya. Dan beliau percaya.

Andai dan andai.. seperti sebuah film dengan cerita kapsul waktu saja. Kadang berpikir demikian, namun nasi sudah menjadi bubur. Saya tahu perjuangan masih belum berakhir. Masih butuh waktu dan terus berusaha.

...

Saya menulis ini bukan untuk memberikan statment buruk pada siapa pun. Bagi saya, menulis blog adalah teman terbaik yang hanya mampu menampung semua keluh kesah. Jadi jangan berpikir saya sedang berpikir negatif terhadap seseorang.

Sebenarnya saya mencoba juga mencari seorang wanita untuk menggantikan blog, tapi tak pernah mampu bertahan. Hanya menjadi pendengar saja itu tidak mudah.

Kini, dotsemarang bukan saja tidak berkomunitas, tapi tidak juga memiliki semangat dari apa yang diimpikan yang pernah memberikan harapan.

Good bye dotsemarang.
Mungkin ini yang terbaik saat ini.

Komentar

  1. Semoga ibu mas Dexter lekas sembuh dan mas Dexter kembali ke dot semarang atau membuat sesuatu yang baru, bisa slash semarang atau hestek semarang.

    "Hidup saya berubah 360 derajat"
    Berarti hidup Anda stagnan, 360 derajat sama dengan 0 derajat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Terima kasih.

      Oh iya,.. Yang benar 180 derajat
      Trims sudah diralat :)

      Hapus
  2. mungkin ini yang terbaik,...
    tetep semangat mas... eh.... Dek Bro..
    Lekas Besar Ya...
    Piss

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng