Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Sulitnya Mendapatkan Akses Info Pameran Komputer Akhir September Ini



Nyatanya saya tetap kesulitan seperti tahun-tahun saya tinggal di Semarang untuk mendapatkan info seputar event. Dimana akses info waktu itu, tahun 2008-2010, bisa dianggap masih sedikit. Akhir bulan ini, ketika saya sedang tidak berada di Semarang dan sedang berlangsung event pameran komputer, saya seperti kembali ke jaman batu (istilah jaman saya waktu kuliah).


Saya sedang bersantai di ruangan yang cukup luas. Ada beberapa keluarga yang berkumpul, dari 4 orang hingga lebih. Mereka sama seperti saya. Sedang menunggu keluarga yang sedang berada di kamar ICU.

Situasi dan kondisi yang saya alami tidak membuat saya melupakan pekerjaan utama saya dengan dotsemarang. Saya sebenarnya kecewa juga harus pergi ke Samarinda. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini lebih penting ketimbang kalender yang saya lingkari untuk acara yang akan saya review di dotsemarang.

Sedih, kecewa dan mau marah rasanya. Tidak ada yang bisa diharapkan dari majunya teknologi khusunya Internet. Melihat timeline hanya ada kata kunci pameran komputer pun itu dari dotsemarang. Lihat kanal berita Semarang, sudah ketebak apa yang diangkat. Sisi berita sangat berbeda dengan apa yang saya inginkan dari sisi blogger.

Saat melempar status di facebook, tanggapannya lumayan banyak ketimbang twitter. Dari sana saya banyak tahu bahwa sebagian dari orang yang saya kenal ada yang belum tahu ada pameran komputer. Sedih lagi jadinya, mengingat dotsemarang sudah memberikan jadwal jauh-jauh hari.

No money!

Menjadi blogger saya harus menerima konsukwensi tentang istilah berbayar. Saya pikir itu wajar saja mengingat pekerjaan seorang blogger sebagian kecil ada dari sana. Bila tidak ada yang membayar buat apa menulis tentang acara. Atau lomba blog biasanya.

Semakin ekslusif saja posisi blogger sekarang ini. Yah mau bagaimana lagi, begitulah sudut pandang yang terlihat saat ini. Dan saya tidak munafik. Meski begitu, saya juga harus mengingat tujuan saya dengan dotsemarang dulunya. Tentang kurangnya informasi dan sudut pandang yang lebih banyak tergali dari sisi lain.

Efek personal blogger sekarang ini

Sepertinya tagline 'blogger Semarang' sangat berat juga akhir-akhir ini. Dotsemarang masih dipikir sebuah komunitas yang berisi blogger-blogger keren. Jadi buat apa ngeluh dan merasa tersisih bila ada yang menggantikan saya saat saya tidak di Semarang.

Duh, saya kembali harus menegaskan bahwa dotsemarang sekarang ini bukanlah komunitas atau berisi blogger-blogger yang berdomisili di kota Semarang. Saat ini dotsemarang hanya sebagai personal blogger. Jadi cita rasa tulisan dan sudut pandang yang ada di dotsemarang adalah tentang saya.

Memang banyak blogger Semarang yang ada di sini. Tapi, tidak se ekstrim saya untuk menulis sesuatu yang tidak memiliki sisi keuntungan lebih bagi bloggernya. Dan saya maklum soal ini.

Pada akhirnya ini adalah efek buruk bagi saya sendiri saat tidak berada di Semarang. Saya harus menerima resiko ini dan berusaha mencari dari sudut lain.

...

Andai saya di Semarang pasti sangat menyenangkan berada di pameran tersebut. Saya akan berusaha menggali sisi-sisi yang menarik seperti pameran komputer yang ada di Jakarta atau kota besar lainnya.

Semoga ketika ada pameran lagi, saya tidak akan melewatinya. Saya berharap lebih untuk pameran komputer di Semarang. Karena saya sangat senang menuliskannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh