Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Wanita yang Menikah di Usia 37 Tahun


Saya percaya laki-laki yang menikah di usia kepala 30 tahun, mereka baik-baik saja. Masalah gaya hidup modern, mengejar cita-cita dan jauh dari keluarga inti memang menjadi alasan kuat kaum pria melakukannya. Tapi, bagaimana bila seorang wanita yang menikah lebih dari usia 30 tahun? Hmm..


Perjalanan saya dari Samarinda ke Balikpapan memberi sebuah pengalaman baru tentang usia pernikahan. Dalam mobil yang melaju kencang ini saya berkenalan dengan seorang ibu yang kini usianya kepala 40 tahun.

Perkenalan ini terjadi setelah mobil yang kita tumpangi bersama berhenti sejenak karena sang supir merasa lelah dan butuh kopi agar tidak mengantuk. Untuk diketahui perjalanan Samarinda ke Balikpapan, bandaranya ada di Balikpapan, menempuh 2 jam waktu normal. Ngebayangin aja kalau bisa tembus 1 jam setengah, berapa kecepatannya yang dipakai?

Mereka memiliki anak

Kita mulai ngobrol seputar dunia usaha. Toh, saya sebagai blogger yang saya tahu hanya sebatas Internet. Obrolan mulai seru saat memberi masukan bahwa Internet tidak mengenal umur untuk pemakainya. Jadi tak perlu takut menggunakannya untuk menjadi bagian pekerjaan yang terlebih akan digunakan sebagai pemasaran.

Saat disinggung soal umur, saya hanya bisa menjawab usia saya sekarang 29 tahun. Sang ibu, beliau malah keasyikan bercerita dirinya yang menikah di usia 37 tahun. Termasuk sang suami. Sama-sama tipe pekerja dan jauh dari keluarga masih mudanya menjadi alasan menikah ditunda-tunda.

Pada momen indahnya, mereka tetap dapat memiliki buah hati. Apa yang ditakutkan tentang wanita yang sudah terlalu dimakan umur itu tidak terbukti. Mereka bisa dan alhamdulillah. Tidak semua bisa mendapatkan karunia yang diberikan Allah SWT.

...

Ini soal wanita yang selalu berhadapan dengan tradisi dan berbagai cerita tentang usia pernikahan. Saya juga tersugesti bahwa wanita yang menikah di kepala 30 itu mengerikan. Tentu yang jadi masalah utama adalah seksualitas, eh maksud saya keturunan. Takutnya saja bermasalah.

Ya, pemikiran dangkal ini hanya sebatas sok tahu. Tapi saya berlajar dari cerita ibu diatas (yang ketemu saya). Ternyata mereka melakukannya dan memiliki keturunan. Dan mereka bisa.

Jadi alasan kamu menikah itu untuk ... Silahkan jawab sendiri :)

Gambar ilustrasi : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh