Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Berniat Menjadi Bagian Sejarah, Malah Kena Kerjain


Saya benar-benar kecewa berat dengan orang yang mengundang saya di acara Telkomsel (16/4) di Stadion Jatidiri. Bukan soal acaranya yang nggak menarik, tapi soal manage dan passion saya yang tidak berguna di acara ini. Ini pengalaman yang bakalan tidak terlupakan.

Beginilah nasib kalau bekerja dengan perasaan. Kadang saat mengerjain dengan total dan menjalin hubungan baik dengan beberapa orang, kita akan menyetujui dan mencari celah dimana keuntungan yang didapatkan.

Maklum, saya tidak ingin rugi kesekian kalinya karena passion ini sudah lebih dari 5 tahun saya geluti. Dan ini terjadi lagi.

Launching 4G

Telkomsel menunjukkan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia lewat acaranya yang melaunching jaringan 4G di Semarang.

Siapa tidak ingin menjadi bagian sejarah perusahaan ini setidaknya untuk sebuah profesi seperti saya, blogger. Harapannya tentu, dapat undangan di sini.

Oke, saya dapat undangan dan mengusahakan datang meski acaranya berada diluar jangkauan saya. Stadion Jatidiri, lokasi yang tidak mungkin dijamah dengan sepeda lipat saya.

Satu-satunya transportasi yang sama-sama ngeluarin duit adalah minjam kendaraan orang rumah. Ya, kendaraan yang dibutuhkan untuk kegiatan yang penting-penting amat. Kadang sedih juga harus ngeluarin duit bensin disaat pendapatan masih minus.


Kecewa yang ngundang

Tiba di lokasi acara pukul 11 siang, saya kira itu akan segera melaunching jaringan 4G. Saya tidak ingin terlewati sekali lagi saat perusahaan telekomunikasi melaunching acara tanpa saya.

Saya berpikir, saya ini blogger. Setidaknya manfaatkan saya karena saya bukan orang baru untuk menulis cerita ini. (Pikiran jahat).

Saya datang bersama rekan saya yang saya ajak setelah dari pihak Telkomsel, orang yang dikenal baik, menelpon saya beberapa hari sebelumnya untuk datang. Infonya jam 11 siang akan melaunching.

Saya sudah terlanjur bangga dengan waktu itu.Sebelum masuk, kita menunggu rekan saya satu lagi yang akan datang. Hingga akhirnya saya pasrah dan pulang dari lokasi, rekan saya ini malah tidak datang. Kampret juga nih anak.

Memutuskan tanpa rekan saya yang datang, kita segera masuk. Dan saya juga sudah ketemu orang yang mengundang. Saya memastikan bahwa acara ini sudah dimulai apa belum? Ia bilang, sudah. Cepat masuk.

Setelah melewati gerbang utama dan diperiksa dengan seksama layaknya security mall, kita bergegas menuju lokasi. Dan tara..... dimana acara utamanya yang katanya launching 4G tersebut.

Dilihat sana - sini, tidak ada. Penasaran, saya tanya orang-orang yang jaga stand. Acaranya fix, dilaksanakan malam hari pada saat ada artisnya (Afgan, Seventeen dsb).

Perasaan saya langsung kecewa berat. Sempat ketemu blogger juga ternyata mengalami hal sama dan ia langsung pulang. Ini tidak sesuai plan saya kalau gitu.

Saya ketemu juga dengan yang ngundang saya yang ternyata baru mengatakan memang ntar malam. Lho, trus ngapain saya di sini? Kalau nggak gini, kamu nggak datang katanya. Dubrak!

Saya pikir ini dikerjain, dikira selama ini buat postingan blog nggak ngerti yang beginian.

...

Akhirnya saya pulang setelah 3 jam menunggu di sana. Jangankan bawa sesuatu yang biasa didapatkan blogger, ngeliat orang-orang disana bawa kotak makanan apa nggak kesal.

Yah, begini kalau bekerja dengan passion yang pake perasaan. Ternyata ingin menjadi bagian sejarah, malah kena kerjain.

Mungkin terlalu memaksa meminta undangan yang dilakukan rekan saya sehingga diundang karena terpaksa. Dampaknya begini. Malah dia nggak datang!

Kenapa malamnya nggak datang juga? Sore hari saya sedang ada acara Kopdar bareng blogger Semarang. Dan tubuh saya tidak mungkin dikuras termasuk bensin kendaraan yang saya gunain.

Beberapa blogger Semarang hadir malam harinya. Itu karena mereka tidak datang siang hari, pas panas-panasnya.

Jadi, ini pengalaman berharga lagi buat saya. Dan saya harus lebih seleksi tentang undangan meski dari perusahaan gede. Termasuk yang ngundang meski kenal baik.

Semoga orang tersebut diberi kebaikan sama yang di atas. Dan tolong hargai profesi saya sebagai blogger mengingat ini adalah pekerjaan utama saya. Setidaknya akhir bulan dengan profesi ini, saya bisa mengisi pulsa Internet bulanan saya.

"Kadang semua tidak berjalan dengan apa yang diharapkan"

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh