Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Evan Dimas Berlatih di Eropa


Lama tidak menulis kabar Evan Dimas di blog ini. Terakhir yang saya tulis pada tanggal 4 februari 2016, kala ia berangkat ke Eropa menuju La Liga (Espanyol). Sebagai salah satu aset pemain Indonesia dan memiliki karakter FANTASISTA, kini ia sepertinya harus pulang memikirkan masa depannya di negerinya sendiri.

Evan Dimas Darmono dipastikan tidak akan direkrut Espanyol B. Mantan kapten Timnas Indonesia U19 ini hanya mengikuti latihan bersama saja di klub Spanyol tersebut. Itu yang ditulis beberapa media online yang saya baca pagi ini (24/4/2016).

Karirnya tidak semulus harapannya dan kisah-kisah komik yang bertemakan sepakbola. Ada apa Evan? Harapan orang-orang di negerimu ini sudah terlanjur tinggi memang, mengingat dirimu adalah aset berharga yang seharusnya bersanding seperti pemain Asia lainnya yang merasakan kerasnya pertandingan di Eropa.

Berlatih di Eropa

Bila menghitung rentang waktu yang saya tulis sebelumnya, Evan sudah berada di Eropa lebih dari 2 bulan lamanya. Ia berlatih dengan salah satu klub yang berasal dari Spanyol, Espanyol.

Meski bukan masuk skuad klub utama, Evan setidaknya mendapatkan pengalaman berlatih di Eropa bersama skuad Espanyol B.

Kabar banyak menyelimuti perjalanan Evan, seperti cedera yang mengganggunya. Foto-foto yang dishare di Instagram pun banyak bercerita bagaimana kehidupannya di sana bersama sahabatnya yang ia bawa serta.

Terkendala bahasa

Katanya dalam dunia sepakbola, bahasa adalah universal. Dapat diterjemahkan lewat permainan yang sudah memahami semua kondisi alias adaptasi. Apakah ini berarti Evan masih belum mampu beradaptasi?

“Tidak gampang bermain di Spanyol, karena perlu adaptasi bahasa ataupun makanan,” ungkap Arthur Irawan, pemain asal Indonesia yang pernah merumput di Espanyol B.

“Pelatih di sana kalau berbicara taktik selalu menggunakan bahasa Spanyol. Jadi perlu adaptasi cepat dengan bahasa di sana. Saya sendiri butuh waktu enam bulan untuk bisa berbicara lancar dengan bahasa Spanyol,” lanjutnya.

...

Bila memang akhirnya Evan Dimas harus pulang, mau gimana lagi. Saya sebagai salah satu penggemarnya dan penyuka pemain tipe fantasista (Totti, Ozil) akan menyambutnya dengan suka cita.

Perjalanan karirmu di dunia sepakbola belum berakhir, kawan. Indonesia saat ini akan segera menggelar liga sepakbola. Klub lamamu tentu bakalan sangat senang menerimamu kembali karena tenaga dan pengalamanmu dibutuhkan di sini.

Meski level Evan belum dapat menaklukkan dunia, setidaknya dunia pernah tahu siapa Evan Dimas yang berasal dari negara Indonesia.

Tetap semangat Evan Dimas!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh