Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Pengalaman Naik Gojek Drivernya Perempuan


[Artikel 19#, kategori Teknologi] Saya tidak meyangka kalau yang datang adalah driver perempuan. Agak gimana gitu, tapi yasudahlah. Tubuh saya pergi bersamaan kami menuju lokasi yang dituju. Pernah naik Gojek drivernya perempuan, terutama Anda yang pria?

Hampir 2 minggu belakangan ini, sebelum bulan November berakhir, kesibukan saya dengan ngeblog benar-benar menyita waktu saya. Satu sisi ingin hemat, dan satu lagi menghormati profesi blogger yang diyakini.

Selama perjalanan, saya tidak ingin dicap penumpang kurang ajar. Apalagi yang menjadi driver adalah wanita paruh baya, dan punya banyak pengalaman berhadapan dengan penumpang sejenis saya.

Kami mengobrol, mulai dari hal biasa hingga tentang perasaannya saat harus mendapatkan penumpang pria. Meski kadang tidak terdengar dengan baik karena angin yang mengganggu, saya paham maksudnya.

Si mbak Driver ini berpengalaman sepertinya, wangi tubuhnya membuat saya nyaman duduk dibelakangnya. Saya sempat diberi masker, tapi saya tolak.

Pengalaman paling menarik yang diceritakan si mbak driver yang masih bertahan di Gojek Semarang hingga sekarang ini adalah penumpang yang nyetir sendiri, dan si mbaknya jadi penumpang.

Alasannya karena si penumpang gak suka aja. Si mbak Gojek mau nggak mau memberi kesempatan tersebut, katanya yang pernah ia alamai. Apakah saya mau ngikutin? Nggak ah. Lagian saya nggak punya SIM.

Akhirnya kami tiba ditujuan. Saya senang mendapatkan pengalaman ini mengingat naik Gojek lebih hemat ketimbang membawa mobil, apalagi saya tidak punya SIM.

Entahlah, kadang saya membenci acara yang berada di luar jangkauan saya, seperti Semarang atas - Tembalang. Saya jadinya nggak bisa naik sepeda.

Artikel terkait :

Komentar




  1. Dengan adanya transportasi online/ Gojek memang memberi keuntungan bagi keduanya, antara penumpang dan driver gojek itu sendiri. Maka dari itu kita harus memberikan support penuh kepada driver-driver gojek supaya tahu Cara Mendapatkan Orderan Gojek Dengan Cepat

    BalasHapus
  2. Saya senang mendapatkan pengalaman ini mengingat naik Gojek lebih hemat ketimbang membawa mobil, apalagi saya tidak punya SIM

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng