Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Jangan Pajang Foto Masih Pacaran di Instagram, Alasannya?


[Ini adalah artikel ke-5 kategori Instagram] Akhir-akhir ini saya tidak melihat teman di Instagram saya, seorang perempuan yang biasanya memposting aktivitas dirinya dan pasangannya. Instagram yang memiliki jumlah pengguna lebih dari 500 juta tentu seolah hanya mereka berdua yang tinggal di 1 negara yang sangat luas. Dan tiba-tiba saja mereka putus.

Menyedihkan memang, tapi begitulah hidup. Tak perlu saya katakan lagi bahwa roda itu berputar, masa iya, roda melompat. Sedikit gurauan biar suasananya lebih baik.

Saya tak bermaksud menulis ini sebagai bahan candaan atau menghakimi bahwa ia bersalah. Apa yang dilakukannya, semua orang juga melakukannya di era sekarang. Saya pun malah lebih dulu saat awal-awal dotsemarang dibangun. 

Bedanya waktu itu, saya membagikannya di Facebook. Bukan hanya mantan yang waktu itu sering bersama saya, teman-teman dotsemarang juga sering terlibat. Makanya kehilangan mereka itu sangat-sangat menyedihkan, yang artinya mengunci semua rapat-rapat kenangan dengan logo privasi.

Alasan Anda tidak perlu pajang pasangan di Instagram

Menyenangkan rasanya saat memiliki pasangan dan semua orang mengetahuinya. Tidak peduli betapa cemburunya orang-orang yang melihat apa yang sedang dilakukan. Namun, itu semua hanya soal menunggu waktu. Mereka yang cemburu pada akhirnya berkata, akhirnya..

Kamu malu sendiri

Benar, cinta itu indah. Bahkan mengalahkan manisnya madu dari lebah. Siapa yang tidak ingin berbagi semua senyuman yang katanya 1 senyum dapat membuat banyak senyum lain. Kecuali mantan pasangan Anda yang cemburu dan orang-orang yang melihat Anda sangat lebay.

Setelah putus? Anda akan malu sendiri meski yang Anda pikirkan setelah putus masih gagal move on. Anda akan ditanya bermacam-macam yang intinya Anda harus berhenti mempost foto-foto seperti biasanya.

Buat sedih dirimu dan orang lain

Pasti sedih jadinya bila tiba-tiba saja orang yang kita sayang yang biasanya menghiasi instagram pergi meninggalkan kita. 

Orang lain yang awalnya mendukung kamu atau yang berteman dengan kamu pun turut sedih. Mereka bertanya-tanya dan menyayangkan semua yang sudah terjadi.

Jadi malas

Bila biasanya kamu rajin berbagi, sekarang kamu harus tahu diri. Banyak kenangan yang belum hilang di sana. Kamu tidak tahu harus berbuat apa lagi, malas melakukan apa-apa dan bahkan memegang handphone seperti memegang granat tangan, yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Album fotomu jadi galau

Kamu berusaha tegar setelah menghapus semua foto kebersamaan, tapi tanpa sadar kamu mulai mengepost foto-foto yang identik dengan galau.

Hari ini tentang motivasi, besok tentang semangat dan lusanya tentang kehidupan. Ciri khas yang biasanya kamu bagi pun turut berubah.

Berhenti sejenak berbagi

Semoga ini tidak terjadi. Kamu yang baik hati tiba-tiba saja menghilang dalam kurun waktu yang lama. Kamu benar-benar berhenti menggunakan Instagram.


...

Ini bedanya saat Anda berbagi di Instagram dan Facebook. Saat Anda putus dengan pasangan, Anda harus menghapus semua kenangan. Sedangkan di Facebook, Anda hanya menguncinya saja dan tak perlu dihapus. Termasuk mengubah settingan pribadi.

Saya sendiri pernah mengalami, tapi masih jaman Facebook belum seramai Instagram sekarang. Saya berharap teman saya itu bisa kembali semangat, ceria seperti dulu dengan foto-foto gokilnya.

Buat yang belum merasa kehilangan, postingan ini semoga sedikit berguna. Memang sih, cinta itu akan membutakan. Tapi pengalaman ini setidaknya mengajarkan kepada kamu untuk sedia payung sebelum hujan.

Artikel terkait : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh