Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Menahan Buang Air Kecil, Pengalaman yang Nggak Mengenakkan Saat Nonton di Bioskop


[Ini adalah artikel ke-12 kategori Kofindo] Semua orang tentu setuju, kalau pada saat nonton ada sesuatu yang nggak mengenakkan yaitu menahan buang air kecil atau pipis itu nggak menyenangkan. Sudah bayar, eh ditinggal sekian menit lagi. Buat saya pasti nggak asyik.

Hari kamis, saya masih setia pergi ke bioskop. Nontonnya sendiri, tidak berdua. Meski kadang berharap enakan berdua, tapi saya malah nggak percaya diri. Sebagai penonton tiap kamis beberapa tahun ini, ketika saya bawa seseorang, karyawan di bioskop sering ketawa jadinya.

Pertanyaannya pasti, tumben mas bawa teman. Apalagi perempuan, yah akhirnya ada yang nemenin. Haha.. antara bangga dan tidak kuat menahan tawa. Kasian orang yang dibawa harus menanggung derita. 

Cari adegan boring, baru keluar

Kembali ke topik utama saat menonton dan tiba-tiba kebelet mau kebelakang. Disitu saya kadang saya berharap, kapan bioskop ini punya toilet dalam seperti kamar hotel.

Cara satu-satunya untuk tidak merusak mood menonton adalah cari timing yang pas semisal adegan boring atau santai film yang sedang diputar.

Karena tidak ingin melewatkan sedetik pun, lari keluar ruangan adalah cara terbaik. Sudah di luar, sudah tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang saya. 

...

Saya tidak punya tips khusus buat menahan kebelet, karena demi kebaikan khususnya kesehatan, lebih baik disegerakan pergi ke toilet.  Saran saya sebelum nonton, jangan kebanyakan minum. Itu saja. 

Tiap kamis saya pergi ke bioskop untuk menulis review film Indonesia di blog dotsemarang dengan kategori Kofindo. Kofindo ini sendiri dulunya wadah dan dianggap komunitas, tapi seiring waktu nasibnya sama seperti dotsemarang.

Yang membuat saya gagal ke bioskop hari kamis terkadang karena film yang tayang kurang menarik dan dompet sedang menipis. Kofindo fokus pada film Indonesia saja.

Follow Twitter @Kofindo

Artikel terkait :

Komentar

  1. Kemarin pas nonton aku mengalami ini. Lagi nonton kebelet, aku lari keluar toiletnya Paragon lagi rusak semua. Udah gak bisa pipis, harus melewatkan beberapa scene :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh