Catatan

Pria (Tidak) Berharga

Gambar
Saya melihat teman lama yang perutnya membuncit sedang menggendong anaknya. Terlihat senyumnya yang lepas seakan mengatakan bahwa dialah yang paling bahagia di dunia ini. Sebuah pesan kepada para lelaki bahwa ia sudah tiba digaris akhir seorang pria sukses. Lalu, kapan kamu? Entahlah, saya juga bingung mengapa saya berjalan tidak pada semestinya seperti para pria lainnya yang kerap kali membagikan momen-momen bahagianya dengan pasangan dan anak kesayangannya. Memiliki istri yang rupawan, apalagi setia, cakep tuh disebut keluarga kecil yang bahagia. Inilah kekurangan pada diri saya yang mengaku hebat dalam konsistensi, tapi sulit ekonomi. Pria (tidak) berharga Saya kembali memulai perjalanan baru sebagai pria yang kini menginjak usia 38 tahun. Apa yang akan terjadi sepanjang tahun, saya harap itu sangat berharga.  Di umur sekarang ini, saya percaya bahwa 'laki-laki sukses ada keluarga dibelakangnya yang hebat'. Saya merenung sesaat, andai saja saya bisa kembali mengulang waktu s

Ngambil Kuliah Malam, Tetap Masuk Pagi Juga


Pernah berpikir untuk ngambil kuliah malam hari? Saya pernah, tapi nggak jadi. Saya sedikit berbagi tentang apa yang terjadi disekitar saya, yang saya pikir itu mungkin menarik untuk diketahui.

Hari minggu pagi saat tidak lagi menonton film kartun favorit seperti Doraemon dan hanya memikirkan hari minggu identik dengan malas, saya terkejut saat seorang mengucapkan salam kemudian pergi.

Kuliah pagi? Hari minggu? Ada-ada saja. Hati saya berbisik dengan mata dan tangan yang masih di depan laptop.

Mendekat semester akhir

Semenjak Difa mengambil kuliah malam, saya merasa ia sudah bahagia karena jam tidurnya yang kebalik tidak lagi ada gangguan pagi hari.

Ternyata tidak sesuai harapan, ia bahkan belum tidur demi mengejar waktu bisa berkuliah pagi di hari minggu. Saya salut untuk itu. Keinginan dan tekadnya untuk segera lulus patut diberi jempol.

Kuliah malam selalu identik dengan jam malam. Tapi itu hanya beberapa semester di awal. Mendekati akhir-akhir kuliah, ternyata masuk pagi seperti Difa seolah tak terhindari. Ada saja mata kuliah yang menuntut mahasiswanya untuk bangun pagi.

Pilih mana?

Anda tidak akan tahu besok akan seperti apa. Setidaknya mengikuti arus dan tidak lari adalah bentuk penghormatan pada diri Anda sendiri, termasuk menghargai sang waktu.

Bila ditanya pilih kuliah pagi atau malam, kembali lagi pada keinginan Anda sendiri. Biasanya mereka yang kuliah malam diambil oleh alasan tertentu semisal mereka seorang pekerja.

Saya sendiri hanya bisa menjawab kuliah pagi itu lebih menyenangkan mengingat saya belum pernah kuliah malam. 

...

Kuliah malam ternyata ada ngambil kuliah pagi terutama mata kuliah tertentu. Saya pikir itu tidak konsisten, tapi semua kembali kepada dosen maupun mata kuliah yang diambil. 

Apakah kuliah pagi ada yang ngambil mata kuliah malam? Saya rasa tidak. Atau jangan - jangan selain saya, ada yang mengalaminya?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh